Lily demi Harga Diri, Kurdi Tak Takut Sanksi

Lily demi Harga Diri, Kurdi Tak Takut Sanksi
lily Wahid. (foto:muhamad ali/jawapos)
Bukan hanya Lily yang berani berbeda pendapat daripada sikap fraksinya. Di Fraksi PPP (FPPP), ada Kurdi Mukri. Ketika dilakukan voting tahap pertama, dia satu-satunya anggota FPPP yang menolak opsi gabungan (A+C). Padahal,  saat itu, FPPP menjadi juru bicara yang mengusulkan adanya opsi A+C. Ketika Kurdi berdiri sendirian sambil melambaikan tangan, dia pun disambut sorak-sorai kubu penolak opsi A+C.

Namun, Kurdi berbeda dengan Lily. Lily tetap sendirian berbeda pendapat dengan fraksinya pada voting tahap pertama dan kedua. Sebaliknya, Kurdi tidak sendirian pada voting tahap kedua. Pada voting tahap kedua, tiba-tiba FPPP berbeda pendapat dengan fraksi-fraksi yang semula dia dukung pada voting tahap pertama. Pada tahap kedua itu, seluruh anggota FPPP memilih opsi C.

Kurdi pun dianggap sebagai motor penggerak FPPP memilih opsi C. Padahal, jika mengacu pada voting tahap pertama, FPPP diperkirakan memilih opsi A pada voting tahap kedua bersama Demokrat, PAN, dan PKB."Saya sempat deg-degan ketika berbeda pendapat dengan fraksi saya," kata pria kelahiran 4 Juni 1941 itu. Dia mengatakan bahwa sikapnya yang berbeda pada voting tahap pertama tanpa koordinasi dengan pimpinan fraksi maupun partai. "Tapi, sejak awal, sudah saya katakan ke rapat internal fraksi bahwa saya opsi C," ujar anggota dewan yang sudah memasuki periode kedua di Senayan tersebut.

Kurdi yang juga salah seorang anggota Tim 9 menuturkan, saat rapat internal fraksi sehari sebelum voting, terjadi perdebatan yang sangat tajam. Fraksi saat itu tetap cenderung akan memilih opsi A. "Tapi, saya saat itu tetap C. Kalau mundur, apa kata orang," ujarnya.

Ketika dilakukan voting untuk menyikapi skandal Bank Century di Sidang Paripurna DPR Rabu malam lalu (3/3), ada dua sosok bintang. Mereka adalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News