Lima Anggota Parlemen Australia Dinyatakan Berkewarganegaraan Ganda

Pengadilan Tinggi Australia memiliki dua pilihan -tetap fokus pada hukum atau menimbang alasan lainnya.
Pada akhirnya, pengadilan memilih jalan fokus demi kepentingan kepastian dan stabilitas, yang erat kaitannya dengan larangan konstitusional terhadap warga negara asing untuk duduk di Parlemen Australia.
Singkatnya, ketidaktahuan bukanlah pembelaan.
Pasal 44 (i) dari Konstitusi Australia mengatakan, setiap orang, "yang memiliki pengakuan atas kesetiaan, ketaatan, atau kepatuhan terhadap kekuatan asing, atau menjadi subjek atau warga negara dari kekuatan asing ..." tak bisa dipilih sebagai anggota Parlemen atau Senat.
Tujuannya adalah untuk menjauhkan mereka dari loyalitas yang terbagi.
Pemerintah Australia berusaha untuk mempertahankan beberapa dari mereka yang dipertanyakan, dan mencoba meyakinkan pengadilan bahwa mereka yang dilahirkan di Australia tak tahu-menahu bahwa mereka memiliki kewarganegaraan ganda, dan tak mungkin memiliki kesetiaan yang terpecah.
Tapi itu tak berhasil.
Pengadilan menemukan bahwa Konstitusi tak menyebutkan klausa itu hanya berlaku pada mereka yang mengetahui bahwa mereka memiliki kewarganegaraan asing.
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM
- Keberadaan Seorang Warga Indonesia di Tasmania Sempat Dikhawatirkan
- Dunia Hari Ini: Angin Kencang Mulai Menghantam Pesisir Timur Australia
- Warga Indonesia Dilaporkan Hilang di Tasmania Setelah Putus Kontak dengan Keluarga