Lima Belas Bank Siap Hadapi MEA
Mampu Bersaing di Pasar ASEAN
Senin, 24 Juni 2013 – 04:41 WIB
Karena itu, Difi berharap perbankan yang modalnya masih belum kuat harus lebih agresif lagi untuk memberikan kontribusi kredit yang produktif. Misalnya, bank pada kategori buku I harus menyalurkan sedikitnya 55 persen total kreditnya kepada sektor produktif. Sementara bank pada buku II mengalokasikan minimum 60 persen kreditnya ke sektor produktif. Untuk" buku III dan IV masing-masing wajib menyalurkan 65 persen dan 70 persen kreditnya ke sektor produktif.
"Hal ini juga untuk mengantisipasi kebijakan tidak semua bank bisa buka pada 2020. Pada periode itu, hanya bank-bank besar saja yang mampu bertahan. Sehingga sekarang bank besar kategori permodalan buku III dan IV sudah diarahkan menyalurkan kredit produktif yang lebih besar lagi," terangnya
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Mulya Siregar mengatakan, dalam peraturan multiple license yang diturunkan dari arsitektur perbankan Indonesia (API) tersebut, akan muncul bank yang bisa memenuhi kualifikasi bank ASEAN (Qualified ASEAN Bank/QAB). "Jadi bank-bank tersebut dapat melakukan ekspansi ke 10 negara di Asean," paparnya. (gal/sof)
JAKARTA--Upaya Bank Indonesia (BI) untuk mendorong sektor perbankan bersaing di level ASEAN diperkirakan bisa berhasil. Setidaknya, BI mencatat telah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi