Lima Caleg Incumbent Tumbang
jpnn.com - SAMPIT - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi sejak Sabtu (19/4) pagi. Baru Daerah Pemilihan (Dapil) Kotim 4 dan 5 yang selesai.
Meski KPU belum menetapkan siapa pemenangnya, berdasarkan data hasil pleno sudah bisa diterka dengan mudah parpol mana saja yang meraih kursi dan siapa saja yang bakal menjadi wakil rakyat.
Di Dapil Kotim 5, PDI Perjuangan paling unggul dengan perolehan 12.860 suara. Partai moncong putih ini berhak mendudukkan dua kadernya di DPRD Kotawaringin Timur, yakni Awai F Matali dan Cici Desylia. Sementara tujuh kursi sisanya dibagi rata untuk Nasdem, PKB, PKS, Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Hanura.
Kejutan terjadi di dapil yang terdiri dari enam kecamatan ini. Lima caleg incumbent gagal duduk kembali di kursi dewan. Mereka adalah H Ngatiman (PDIP), Sarjono (Golkar), Tusy B Rampay (Demokrat), Yohanes Aridian (Gerindra), Marwan (Gerindra). Mereka kalah dari para pendatang baru, yakni Jabiden Nadeak, H Abdul Sahid, Cici Desylia, Sutik, h Dani Rakhman, dan Nono. Hanya dua incumbent yang sukses mempertahankan posisinya, ialah Dewin Marang dan Ririn Rosyana.
Kalahnya incumbent di dapil Kotim 5 menambah daftar panjang incumbent yang gagal di Dapil Kotim 4, yakni Ary Dewar (Gerindra), Muhammad Fauzi (PPP), Dirhamsyah (PDIP). Sementara incumbent di Dapil Kotim 2 (MB Ketapang) yang kemungkinan besar gagal adalah Djunaidi Drakel (PKB), Supriadi (Golkar), Rahman Asri (Hanura), Hero Harapano (Demokrat).
KPU Kotim juga telah menyelesaikan rekapitulasi untuk Dapil Kotim 4. Hasilnya, PDI Perjuangan mampu berjaya dengan memperoleh tiga kursi. Total suara PDI Perjuangan mencapai 14.384. Adalah Irawari, M Alinatadilaga, dan Rimbun yang berhak menjadi anggota dewan dari partai berlogo kepala banteng itu. Sementara lima kursi lainnya dibagi rata untuk Nasdem (2.513 suara), PKB (2.729 suara), Golkar (4.319 suara), Gerindra (4656 suara), dan Demokrat (4.756).
Hasilnya cukup dramatis jika dilihat dari perolehan suara caleg. Sebab, ada caleg yang perolehan suaranya lebih sedikit dari caleg partai lain, justru meraih kursi. Sedangkan caleg yang suaranya lebih besar harus gigit jari. Ini terjadi karena pembagian jatah kursi diberikan untuk parpol dengan suara banyak. Setelah kursi didapatkan parpol, baru diserahkan kepada caleg dalam satu parpol yang mempunyai suara tertinggi.
Sebagai contoh, Syahbana dari Partai Nasdem yang hanya mengumpulkan 729 suara, justru terpilih. Padahal ada caleg dari partai lain yang suaranya lebih besar tapi gagal dapat kursi, seperti dua caleg PDI Perjuangan Irawati dan H Dirhamsyah yang masing-masing dapat 1.286 dan 1.354 suara. Sebab, tiga kursi yang diperoleh PDI Perjuangan sudah diambil oleh Rimbun, Alinatadilaga, dan Alexius Esliter.
SAMPIT - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi sejak Sabtu (19/4) pagi. Baru Daerah
- Ketua MRP Papua Barat Daya: Jangan Golput, Pastikan Pesta Demokrasi Aman dan Lancar
- Fisip UPNVJ Bahas Masa Depan Jakarta setelah Ibu Kota Pindah
- Jeffry Rahawarin-Abdul Keliobas Disebut Pemimpin Baik untuk Maluku Rumah Besar yang Sejahtera
- Apel Siaga Patroli Pengawasan Masa Tenang Pilkada Serentak 2024 Digelar di Rohil
- ASN Kota Bogor Diingatkan Jaga Netralitas Menjelang Pilkada
- Di Hadapan Menhan-Panglima TNI, Legislator Bicara Kasus di Sumut, Prajurit Jangan Terpancing