Lima Dampak Buruk Putusan MPG Sahkan Munas Golkar Ancol
jpnn.com - JAKARTA - Putusan Mahkamah Partai Golkar semestinya dapat menyelesaikan kemelut dualisme kepengurusan yang ada di tubuh Beringin. Sekaligus diharapkan menjadi langkah agar partai yang lahir di era orde baru itu tidak pecah.
"Walaupun sulit, MPG mestinya peka terhadap kondisi partai agar tidak berkeping-keping," kata Direktur Eksekutif PolcoMM Institute Heri Budianto, kepada JPNN, Selasa (3/3).
Dengan putusan MPG yang memenangkan Kubu Ancol, lanjut Heri, ada beberapa dampak yang dialami Partai Golkar. Pertama, kubu munas Bali tidak akan menerima keputusan tersebut dan akan ada upaya hukum lanjutan ke Mahkamah Agung karena putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
"Itu artinya versi kepengurusan Munas Bali persoalan Golkar belum selesai walau sudah ada putusan MPG," katanya.
Upaya hukum ini, jelas akan berimplikasi politik yakni Golkar tidak serta merta dapat mengikuti agenda politik dalam waktu dekat misalnya Pilkada, karena berlarut-larutnya persoalan ini.
Kedua, Golkar terancam perpecahan lebih jauh, karena bisa saja memicu perpindahan kader-kader golkar khususnya di daerah yang mau maju pilkada ke partai lain.
"Itu artinya, Golkar akan kehilangan banyak kekuatan politik lokal karena persoalan ini," tegasnya.
Ketiga, kemungkinan lain bisa saja menjadi stimuli munculnya parpol baru, walaupun dalam putusan MPG tidak membolehkan. Namun bagi yang kalah selalu ada cara untuk melampiaskan kekalahan dan mencari jalan untuk tetap eksis dalam politik.
JAKARTA - Putusan Mahkamah Partai Golkar semestinya dapat menyelesaikan kemelut dualisme kepengurusan yang ada di tubuh Beringin. Sekaligus diharapkan
- KTKI-P Laporkan Kebijakan Kemenkes, Wakil Presiden Diminta Turun Tangan
- Sidang Korupsi Timah, Hakim Pertanyakan Penghitungan Kerugian Negara Berdasarkan IUP
- PMI yang Jadi Korban Pembunuhan di Hongkong Dipulangkan ke Tanah Air
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso
- Masih Ragu Transplantasi Rambut? Simak Kiat Berikut
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi