Lima Doktor Korban Jurnal Tanpa Alamat
Sabtu, 17 Maret 2012 – 01:21 WIB
"Kami ini dosen hukum yang mengerti aturan. Apalagi saya yang merupakan dosen hak cipta. Mana mungkin kami melakukan pelanggaran yang kami tahu betul itu merupakan kesalahan besar," ungkap dia.
Terkait jurnal yang dipermasalahkan Dirjen Dikti, Oky mengaku kecewa karena jurnal itu pula pernah digunakan beberapa profesor dan salam satunya mantan ketua Mahkamah Konstitusi.
Kekecewaan yang sama juga diutarakan Dr Hamsa Halim. Sambil tersenyum Hamsa mengatakan dirinya beserta lima dosen yang disebutkan namanya telah membuat surat pernyataan bahwa karya yang mereka terbitkan dalam jurnal itu benar-benar asli dan bukan hasil plagiat.
"Kalau persoalan jurnal, orang yang mengusulkan kenaikan pangkat satu bulan setelah saya mengusulkan kok lolos. Ada apa ini," kata Hamsa balik bertanya. (fajar)
MAKASSAR - Lima doktor sekaligus calon profesor dianggap menggunakan jurnal tidak beres sebagai referensi. Mereka bahkan dianggap plagiat. Hal mengejutkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional