Lima Gender dalam Masyarakat Bugis Dibahas di Melbourne

Selama ini kita hanya mengenal dua gender atau jenis kelamin, yakni pria dan wanita. Tetapi suku Bugis di Sulawesi Selatan mengakui ada lima gender, dan tidak terbatas pada jenis kelamin saja.
Inilah yang menjadi tema utama dalam film Calalai - In Betweens, yang disutradarai oleh Kiki Febriyanti dengan produser Ursula Tumiwa dan RR Agustine.
Film dokumenter berdurasi kurang dari satu jam ini menceritakan kisah para bissu, tokoh spiritual yang kerap memimpin upacara dan ritual adat dalam masyarakat Bugis.
Bissu adalah satu dari lima gender yang diakui oleh masyarakat Bugis. Selain itu ada Calabai atau laki-laki yang memiliki peran dan penampilan seperti perempuan. Ada Calalai, yang lahir perempuan tetapi mengambil peran dan fungsi sebagai laki-laki.
Film ini diputar di Kantor Konsulat Jenderal RI di Melbourne, hari Senin malam (11/09/2017) dengan menghadirkan Ursula selaku produser.
"Kami mau menyampaikan jika gender itu bersifat fluid. Kadang kita berperan sebagai pria, kadang perempuan, sehingga tidak ekslusif hanya memainkan satu peran gender saja, tetapi bisa jadi gabungan keduanya," ujar Ursula kepada Erwin Renaldi dari ABC Melbourne.
Menurut Ursula, selama ini masyarakat modern mengkotak-kotakan pria dan wanita, sehingga peranannya pun menjadi seolah terbatas.
"Pria misalnya yang dianggap hanya berperan mencari uang, sementara perempuan memasak, mencuci, dan mengerjakan tugas domestik."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia