Lima Gender dalam Masyarakat Bugis Dibahas di Melbourne
"Lewat film ini, kita bisa tahu siapa pria dan siapa perempuan yang berbeda dalam konteks budaya."
Karenanya, menurut Ben, penting bagi masyarakat untuk memakai istilah gender yang digunakan dan lebih baik mengaitkannya dalam arti praktiknya.
Sementara itu, pembicara lainnya adalah Syahrir Wahab, keturunan Bugis yang mengaku pernah memiliki beberapa teman yang akhirnya menjadi Calalai atau Calabai.
"Masyarakat saat itu bisa menerima para Calalai, Calabai, dan Bissu. Saya rasa perdebatan itu baru terasa di jaman sekarang, mereka juga minta untuk dihargai, diapresiasi, karena masyarakat dulu lebih menerima," ujar Syahrir, yang juga suami dari Dewi Wahab, Konjen RI di Melbourne.
Ia menjelaskan jika para Bissu kini semakin sedikit jumlahnya, dan hanya melakukan ritual atau upacara adat tertentu.
Acara pemutaran dan pembahasan film Calalai - In Betweens ini digelar oleh Forum Masyrakat Indonesia di Australia (FMIA).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025