Lima Hal yang Perlu Anda Tahu tentang Taksidermi
Taksidermi telah berperan mengawetkan hewan-hewan dari beberapa ekspedisi terbesar di dunia, termasuk burung langka yang ditemukan oleh Kapten James Cook di Australia pada abad ke-18.
Pakar alam dari Inggris Charles Darwin adalah orang yang sangat ahli mengisi kulit binatang, Ia mempelajarinya dari seorang budak yang dibebaskan sehingga Ia bisa membawa pulang spesimen dan memajangnya."Darwin tidak akan pernah bisa naik ke kapal HMS Beagle jika dia bukan seorang taksidermi," kata Melissa Milgrom, penulis buku Still Life: Adventures in taksidermi.
Orang pertama yang menggunakan kata taksidermi adalah seorang pakar alam Perancis Louis Dufresne, yang menemukan taksidermi ada tahun 1803 sebagai buku referensi.
Milgrom menulis: "Taksidermi, menurutnya sangat berbeda dengan pembalseman dan bentuk pengawetan lainnya karena tujuan utama taksidermi adalah keindahan ; yakni untuk menangkap keagungan suatu spesies dengan membuat replika secara apa adanya pada setiap keunikannya dan menampilkannya dalam bentuk pajangan yang nyata.”
Metode pengawetan spesimen oleh Dufresne ini kemudian diadopsi oleh Inggris pada abad ke-19, sebuah periode ketika taksidermi menjadi populer sebagai hiasan di rumah-rumah bangsawan Victoria.
2. Proses pembuatan taksidermi
Bagian dari binatang asli ini bisa ditambah dengan bahan non organik untuk membuatnya seperti hidup kembali. (AFP: Robyn Beck)
Bagi kalangan penggemar yang jumlahnya semakin banyak, taksidermi adalah bentuk seni yang sering dilecehkan dan disalahartikan. Berikut lima hal
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan