Lima Hari Sekolah Tidak Ubah Struktur Kurikulum 2013
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad menyampaikan, penerapan kegiatan belajar mengajar delapan jam sehari telah dilakukan oleh sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 dengan benar.
"Fokus pembinaan karakter bukan semata pada mata pelajaran konvensional, tapi juga mencakup kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler," kata Dirjen Hamid, Jumat (30/6).
Kegiatan ekstrakurikuler inilah, menurut Hamid, yang memang agak luas.
Cukup besar mulai hari krida, olah raga sekolah, termasuk kegiatan yang sifatnya kerja sama dengan lembaga pendidikan lainnya.
Selain kurikulum inti yang disampaikan melalui kegiatan intrakurikuler, pasal 6 Permendikbud Nomor 23 Tahun 2017 menjelaskan bahwa kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler bisa dilakukan di luar kelas.
Adapun pelaksanaannya bukan tunggal/mandiri saja, tapi juga bisa menggunakan metode kerja sama, antarsekolah maupun dengan lembaga-lembaga lain terkait.
Beragam aktivitas yang bisa dilakukan siswa dalam hari sekolah di antaranya kegiatan pengayaan mata pelajaran, pembimbingan seni dan budaya.
Selain itu, pengembangan potensi, minat, bakat, serta kepribadian siswa juga bisa didorong melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad menyampaikan,
- Keren! Satgas Yonif 411 Kostrad Bentuk Karakter Pelajar di Tapal Batas
- Ikut Aksi Tolak Full Day School, Bupati Enthus Berjanji Surati Jokowi
- Sekolah 5 Hari, Terus Kapan Mengaji?
- Muhadjir Akui Permendikbud Sekolah Lima Hari Dibatalkan
- PKB Ngebet Permendikbud Full Day School Segera Dicabut
- Ingat, Jangan Pilih Politikus Pengabai Madrasah