Lima Inisiatif Indonesia dalam Pertemuan Lingkungan Sedunia

Lima Inisiatif Indonesia dalam Pertemuan Lingkungan Sedunia
Perundingan Open-Ended Committee of Permanent Representatives (OECPR) yang diselenggarakan oleh Badan PBB untuk Urusan Lingkungan, United Nations Environnment Programme (UNEP). Foto: Humas KLHK

jpnn.com, AMERIKA - Delegasi Indonesia telah berpartisipasi dalam perundingan Open-Ended Committee of Permanent Representatives (OECPR) yang diselenggarakan oleh Badan PBB untuk Urusan Lingkungan, United Nations Environnment Programme (UNEP).

Perundingan OECPR dititikberatkan untuk membahas rancangan-rancangan resolusi yang akan diadopsi pada pertemuan menteri lingkungan hidup sedunia atau pada sidang United Nations Environment Assembly ke-4 (UNEA-4) yang mengusung tema “Innovative solutions for environmental challenges and sustainable consumption and production," yang dibuka pada hari Senin, 11 Maret 2019 waktu setempat.

Terdapat lima inisiatif yang tertuang dalam Rancangan Resolusi (Ranres) yang tengah dinegosiasikan oleh Indonesia dalam pertemuan ini.

Ranres pertama membahas mengenai pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan (sustainable consumption and production/SCP).

Melalui Ranres ini, Indonesia ingin mendorong terbentuknya pusat-pusat pengembangan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan pada tingkat negara.

Pusat-pusat ini akan menjadi knowledge platform untuk pengembangan mendorong penggalangan aksi-aksi praktikal pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. 

Ranres kedua yang saat ini tengah diperjuangkan adalah tentang pengelolaan gambut secara berkelanjutan untuk mengatasi perubahan iklim.

Resolusi ini dimaksudkan untuk mendorong kerjasama internasional dalam pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan, mengingat pentingnya fungsi lahan gambut sebagai penyerap karbon.

Indonesia ingin mendorong terbentuknya pusat pengembangan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan pada tingkat negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News