Lima Jam di Kapal Induk Tenaga Nuklir USS George Washington
Tanpa X-Ray dan Penggeledahan Tas Jinjing
Jumat, 21 Agustus 2009 – 12:54 WIB
Sebelum lepas landas, pimpinan kru pesawat mengingatkan kembali pemakaian sabuk pengaman dan prosedur standar di pesawat itu. Kru yang lain memeriksa ikatan sabuk pengaman. Lampu di samping kiri kanan atas tempat duduk dimatikan. Kru menyalakan lampu di bagian tengah pesawat.
Tak ada guncangan saat lepas landas pada pukul 09.20 seperti pada penerbangan sipil pada umumnya. Ini karena pesawat lepas landas di bandara yang punya runway panjang. Di bangku paling depan tampak, antara lain, Menteri Kelautan Freddy Numberi dan sejumlah pejabat. Saya duduk di samping Yorris Raweyai, salah satu fungsionris DPP Partai Golkar, di kursi kedua dari belakang.
Tidak sampai sejam kemudian pesawat bersiap-siap mendarat di kapal induk USS George Washington. Sekitar pukul 10.10 roda pesawat diturunkan, pertanda landing tak lama lagi. Lima menit kemudian pesawat mendarat. Dalam kecepatan tinggi, pesawat seperti direm dengan keras. Semua penumpang seperti tertarik ke belakang dengan sangat cepat.
Semua penumpang bertepuk tangan, memberi aplaus kepada kru pesawat. Tapi, bisa juga sebagai pelepas rasa takut dan tegang saat mendarat. Setelah kejadian itu, saya baru tahu mengapa kursi penumpang di pesawat tempur itu menghadap ke belakang. Yakni, untuk membuat penumpang aman dan ''terlempar ke depan'' saat ditahan mendadak dalam kecepatan tinggi saat mendarat.
Untuk kali pertama kapal induk bertenaga nuklir Amerika, USS George Washington, menyapa publik Indonesia lewat even Sail Bunaken di Teluk Manado,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408