Lima Makna Vlog Jokowi dan Raja Salman Saat Makan Siang
jpnn.com - jpnn.com - Presiden Joko Widodo mengabadikan momen makan siang di Istana Negara dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Vlog itu langsung viral. Dalam Vlog itu, kedua pemimpin menyampaikan pesan dan kesan kepada rakyat Indonesia.
Praktisi komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, Vlog itu sang komunikatif. Dia melihat ada lima makna yang terkandung dalam Vlog itu.
Pertama, rakyat Indonesia yang menonton Vlog tersebut merasa turut diundang oleh presiden dan ikut hadir pada acara makan siang bersama dengan Raja Salman.
Saat itu, presiden mengambil gambar raja sedang menyendok makanan yang terhidang di depannya. Raja sedang menikmati santapan makan siang dengan penuh ceria, layaknya sedang menikmati hidangan kesukaan.
Kedua, isi Vlog yang tanpa editing itu menunjukkan suasana di meja makan kedua pimpinan negara seolah lepas dari acara protokoler yang sangat normatif dan terkesan kaku. Relasi di antara mereka berdua sangat cair, penuh kehangatan.
"Seakan mereka berdua sedang makan di rumah tinggal tuan rumah, di Solo," katanya, Kamis (2/3).
Ketiga, suasana makan di meja makan pun sangat natural. Itu dapat dilihat dari posisi duduk saat raja menikmati makanan. Raja tampak rileks. Saat itu, awal rekaman, presiden merekam dirinya sedang menyampaikan latar belakang kedatangan raja di Indonesia sebagai kunjungan balasannya ke Arab Saudi 2015 yang lalu.
Presiden Joko Widodo mengabadikan momen makan siang di Istana Negara dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto