Lima Partai Banteng Kritisi Pemerintah
Jumat, 04 Juni 2010 – 20:41 WIB
Siti Fadilah yang menjadi pembicara dalam acara itu, mengatakan bahwa Pancasila tetap relevan, hanya saja ada yang tidak sesuai dalam aplikasikanya. "Pancasila tak bisa ditawar-tawar lagi, tapi memang ada beberapa yang perlu kita cermati. Misalnya, dalam pemilihan Menteri Keuangan (Agus Martowardoyo). Terpilihnya Agus karena keinginan pasar, bukan keinginan rakyat," ujarnya sedikit mengkritik.
Baca Juga:
Soal perannya di Wantimpres, lanjut kader Aisyah-Muhammadiyah itu, saran-saran yang disampaikan kepada Presiden SBY sebatas saran dan mengingatkan. "Kalau diminta saran kami sampaikan, kalau tidak diminta berarti kami diam saja. Kalau ada yang perlu kami sampaikan, ya kami sampaikan saja, tapi kalau tak didengar juga gak apa-apa, jangan marah," beber dia.(gus/jpnn)
JAKARTA- Lima partai politik berbasis banteng, yaitu PNBK Indonesia, PDP, Pelopor, PNI Marhaenisme, dan PDI tiba-tiba menggelar pertemuan. Banyak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Komunitas E-Sports Maluku Utara Deklarasikan Dukungan untuk HAS di Pilgub Malut 2024
- Jokowi Bakal Ikut Ridwan Kamil Blusukan Jika Diajak
- Jokowi: Saya Dukung Ridwan Kamil karena Rekam Jejak
- Ridwan Kamil: Saya Memimpin Sebagai Sarana Ibadah, Bukan Cari Kekuasaan
- Pemuda Pancasila Dukung RIDO di Pilkada DKI Karena Diyakini Mumpuni
- Jokowi Sebut Lebih 80 Paslon Minta Dukungan untuk Memenangkan Pilkada