LIMA: Partai-Partai Besar Miskin Gagasan
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti merespons bungkamnya Gerindra dan PKS terhadap pernyataan Ketum PSI Grace Natalie tentang 'Prabowo Show'. Menurut Ray, ini terjadi dikarenakan partai-partai besar sudah kehilangan gagasan dan tidak terbiasa mendapat kritik dari anak baru seperti PSI.
"Sebagai partai dia (PSI) sangat bagus karena dia menunjukkan gagasan baru identitas baru dengan ideologi yang lebih jelas. Tidak seperti partai besar saat ini," kata Ray saat dihubungi, Senin (14/1).
Di sisi lain, Ray mendukung jika ada pihak yang ingin melaporkan PSI, karena dianggap memfitnah. Sebab dia yakin partai baru itu punya dasar kuat dalam memberikan pernyataan. Termasuk saat menuding Ketum Gerindra Prabowo Subianto melakukan kebohongan berkelanjutan.
Ray melihat, kebohongan di ranah politik berbeda dengan di ranah hukum. Artinya, bohong tidaknya politisi, tak bisa begitu saja diperkarakan.
"Misalnya DPR bikin janji mau bikin ini tapi engga direalisasi, enggak bisa dihukum. Jadi ni dua hal yang berbeda," sebut Ray.
Lebih lanjut dia meminta PSI tak perlu ciut karena ancaman akan diperkarakan. Sebab Ray memandang partai tersebut memiliki dasar kuat dalam bersikap.
"Enggak apa-apa. Saya kira PSI punya data yang cukup," tandas Ray.
Sebelumnya, Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Ferdinand Hutahaean mengancam akan memperkarakan Ketum PSI Grace Natalie. Grace dituding melakukan kampanye hitam dengan menyebut Prabowo melakukan pertunjukan kebohongan.
Keengganan partai-partai lama menanggapi kritik PSI dinilai sebagai pertanda bahwa mereka miskin gagasan
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- MPR RI Berperan Penting jaga Stabilitas Demokrasi di Indonesia
- PSI DKI Jakarta Ucapkan Selamat Kepada Pramono-Rano
- Partisipasi Pilkada Jakarta Menurun, Pengamat Sebut Parpol Gagal
- PDIP Pamer Menang 14 Pilgub, Jubir PSI: Berapa yang Kader Sendiri?