Lima Persen HIV/AIDS Diidap Ibu Rumah Tangga
Senin, 21 Juni 2010 – 10:37 WIB
BATANG - Penyebaran Human Immuno-deficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Batang, tidak hanya pada Wanita Pekerja Seks (WPS), akan tetapi juga ibu-ibu rumah tangga. Dari data yang ada di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Batang, dari 82 penderita, lima persennya terjadi pada ibu rumah tangga (IRT). Selain ibu rumah tangga, penyebaran HIV/AIDS tidak hanya terjadi pada WPS yang berada di lokalisasi saja. Melainkan sudah merambah ke beberapa warung remang-remang yang tersebar di sepanjang Jalur Pantura Batang. "Memang di warung-warung remang sudah yang menderita, termasuk di warung-warung sekitar Surodadi Gringsing," jelasnya.
Terakhir, dari laporan Klinik IMS Puskesmas Banyuputih, seorang ibu rumah tangga dinyatakan positif menderita HIV/AIDS. Bahkan yang lebih mencengangkan, dicurigai bahwa anak dari ibu tersebut tertular penyakit mematikan itu. "Temuan itu berasalkan dari seorang ibu rumah tangga yang memeriksakan diri ke Klinik IMS Banyuputih, dan muncul kecurigaan bahwa anaknya tertular. Saat periksa dia diantar oleh suami dan seorang perangkat di desanya," ungkap M Fajar Sajidin, Pengelola Program Sub Sub-Recipient (SSR) KPA Batang.
Baca Juga:
Berbagai hal bisa menyebabkan seorang ibu rumah tangga terjangkit HIV/AIDS. Di antaranya yakni ibu rumah tangga tersebut adalah mantan dari seorang WPS. Namun juga bisa disebabkan tertular oleh suaminya yang menjadi penderita, akibat tertular saat berkunjung ke lokalisasi.
Baca Juga:
BATANG - Penyebaran Human Immuno-deficiency Virus dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Batang, tidak hanya pada Wanita
BERITA TERKAIT
- 5 Herbal yang Terbukti Efektif Meningkatkan Gairah Bercinta Secara Alami
- 4 Khasiat Cuka Sari Apel Campur Madu, Ampuh Atasi Ketombe dengan Mudah
- 3 Manfaat Seledri, Bikin Kolesterol Tidak Berkutik
- 5 Manfaat Daun Binahong, Bikin Diabetes Ogah Mendekat
- 3 Khasiat Susu Kurma, Ampuh Atasi Sembelit
- Inilah Sosok Dokter Ayu, Ahli Dermatologi yang Berinovasi di Teknologi Biofiller dan Biocell