Lima Pesawat Antar Jenazah

Lima Pesawat Antar Jenazah
Evakuasi korban jatuhnya pesawat Cassa 212-100 TNI Angkatan Udara di Hutan Tegal Lilin kaki Gunung Salak Desa Cibitung Kecamatan Tenjolaya Bogor. Foto: SARI/RADAR BOGOR
    TNI AU tidak melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi karena pesawat yang jatuh adalah pesawat militer. ”Tidak perlu melibatkan sipil, kita punya tim sendiri,” kata Marsekal asal Jogjakarta itu. Pesawat yang sedang melakukan pengujian alat pemotretan udara itu jatuh dalam misi resmi. ”Alat itu sudah milik kita, jadi sudah dibeli,” katanya. 

    Untuk sementara , tim penyelidik sudah mendapatkan log book (catatan penerbangan) yang akan digunakan untuk menyimpulkan sebab-sebab kecelakaan pesawat. Pesawat Cassa buatan IPTN itu memang tidak dilengkapi black box agar data-data kegiatan udara tidak jatuh ke pihak lawan. ”Kru terlatih dan kondisi pesawat sebelum terbang bagus. Bahkan pesawat itu dipakai saat latihan gabungan yang baru saja selesai,” kata Subandrio.

    Kapuspen Mabes TNI Marsekal Muda Sagom Tamboen mengatakan pihaknya mematok waktu tiga bulan untuk menuntaskan penyelidikan. ”Secepatnya tentu lebih baik. Yang jelas rekam jejak pilot dan kru sangat baik. Pesawat juga oke, ini yang jadi catatan tim penyelidik,” katanya.

    Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga meminta TNI AU tak perlu ragu melibatkan KNKT. Meskipun institusi sipil, KNKT punya kemampuan melakukan investigasi. ”Yang penting diketahui secara tuntas apa yang jadi faktor utama kecelakaan,” katanya. (rdl)
Berita Selanjutnya:
Biaya Haji Tunggu Keppres

JAKARTA - Seluruh proses evakuasi korban pesawat Cassa 212-A2106 selesai tadi malam. Lima pesawat terbang dari Lanud Halim Perdanakusumah silih berganti


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News