Lima Poin Soal Teror Paris yang Wajib Kamu Tahu
Sabtu, 14 November 2015 – 11:15 WIB

Petugas berjaga di sejumlah tempat setelah serangan. Foto: AFP
- Belum ada pihak yang mengklaim serangan.
- Saat penembakan tejadi di Bataclan, beberapa pelaku berteriak “Allahuakbar” sembari menembak.
- Sumber AFP menyebut 4 teroris di Gedung Konser Bataclan memasang bom bunuh diri. Tiga di antaranya sudah tertembak polisi sebelum meledakkan diri.
4. Reaksi Pemerintah Prancis
- Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan, “Kita akan memerangi mereka dan kita akan melakukannya dengan tanpa ampun karena ini adalah teroris yang sangat kejam. Prancis akan menyerang mereka dengan persatuan dan dengan kekuatan penuh."
- Menteri Luar Negeri Prancis menyebut serangan ini sebagai “Jumat hitam untuk Prancis dan dunia”.
5. Reaksi Dunia
- Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menulis di akun Twitter miliknya, “Doa dan pikiran rakyat Australia untuk rakyat Prancis dan reaksi mereka terhadap serangan brutal malam ini.”
- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk kejadian tersebut dan berkata, “Ini adalah serangan untuk semua kemanusiaan dan nilai-nilai universal yang sama-sama kita jaga.” Dia berjanji AS akan menyediakan segala macam keperluan yang dibutuhkan Prancis untuk mengatasi situasi ini.
- Para pemimpin dunia lainnya seperti Perdana Menteri Inggris David Cameron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk aksi tersebut. (jon/jpnn)
PARIS - Dunia dikejutkan dengan serangan terorisme di Paris pada Jumat (13/11) waktu setempat atau Sabtu (14/11) WIB. Jumlah korban mencapai sekitar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Gempa M 7,2 Melanda Lepas Pantai Papua Nugini
- Gempa Myanmar, Korban Meninggal Dunia Mencapai 3.301 Orang
- Tornado Menyapu Amerika, 55 Juta Jiwa Terancam