Lima Puluhan Pengungsi Pulau Manus Memulai Hidup Baru di AS


ABC News: Brad Fulton
Setelah dijanjikan untuk dimukimkan kembali di negara-negara mulai dari Malaysia hingga Kamboja dan lalu ditinggalkan begitu saja di Pulau Manus, hanya sekali ia benar-benar meninggalkan Papua Nugini kemudian memberi tahu teman serta keluarganya bahwa ia bebas.
"Ketika saya pergi dan meninggalkan Pulau Manus, saya menghubungi mereka dan menulis pesan kepada mereka bahwa akhirnya saya keluar dari neraka itu," kata Abdul.
Kedua pria tersebut berulang kali menyebut Pulau Manus sebagai "neraka".
Lima orang meninggal saat mereka masih berada dalam tahanan, dan mereka mengatakan, trauma sewaktu mereka berada di Papua Nugini tetap terekam baik.
"Pikiran saya dan semuanya masih ada di sana," kata Abdul.
"Masih mengalami mimpi buruk, dan saya merasa masih berada di sana."
Mereka berusaha tetap optimistis agar bisa melangkah maju.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya