Lima Ribu Orang Pastikan Menangkan Jokowi - Ma'ruf di Sumut
jpnn.com, MEDAN - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melanjutkan safari politiknya di Sumatera. Kali ini Surya menyambangi Medan, Sumatera Utara untuk menyampaikan dakwah kebangsaan kepada ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim.
Dalam sambutannya, Surya memaparkan, sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus diimbangi dengan moralitas agar memiliki Sumber Daya Manusia yang terbaik.
Apalagi, kini perkembangan zaman semakin maju dengan adanya teknologi dan sosial media. Maka moral menjadi penyeimbang dari kemajuan tersebut.
"Inilah mengapa saya ingin membawakan dakwah dari partai yang saya pimpin, NasDem yang saya bilang sebagai dakwah kebangsaan," ujar Surya dalam acara Silaturahmi Majelis Taklim Raudhatul Jannah di Kecamatan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara, Selasa (22/1).
Surya mengingatkan kepada kaum ibu akan pentingnya menanamkan nilai-nilai moralitas kepada generasi muda. Hal ini terutama untuk menghadapi pesatnya kemajuan teknologi.
"Kalau tidak diimbangi dengan menjaga sifat-sifat kita yang diajarkan agama kita, maka mereka akan kehilangan keseimbangan," ujar dia.
Surya juga menekankan akan pentingnya peran umat Islam bagi kemajuan bangsa. Menurut dia, baik buruknya kemajuan bangsa Indonesia juga ditentukan oleh umat Islam selaku pemeluk agama mayoritas di Indonesia.
Selain itu, ibu-ibu diharap tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pasalnya, bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku, etnis, dan agama.
Sebanyak 5.000 kader Partai NasDem Sumatera Utara berikrar siap memenangi Pemilu 2019 di hadapan Surya Paloh.
- Laurenzus Kadepa, Wakil Rakyat Progresif Revolusioner yang Dirindukan Rakyat
- Sekjen NasDem Buka-bukaan Isi Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Kemenhan
- NasDem Tak Setor Nama Kader untuk Kabinet Prabowo, Ini Pertimbangannya
- Ahmad Ali Didoakan Surya Paloh Terpilih Jadi Gubernur Sulteng
- Ahmad Ali Respons Serangan Rival dengan Pujian, Pengamat: Bukti Kematangan Berpolitik
- Tak Setuju Pria Pemelihara Landak Jawa di Bali Dipenjara, Sahroni: Cukup Diberi Peringatan