Lima Rumah Warga di Garut Hanyut Terbawa Banjir Bandang
jpnn.com, GARUT - Banjir bandang melanda Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin. Sedikitnya lima rumah warga hanyut terbawa luapan sungai.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karena semua warga yang terdampak banjir telah menyelamatkan diri.
"Tidak ada korban jiwa, tetapi di Pameungpeuk lima rumah terbawa hanyut ke sungai, dan tiga jembatan gantung rusak," kata Bupati Garut Rudy Gunawan usai meninjau daerah terdampak banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Garut.
Ia menuturkan, jajarannya sudah diterjunkan untuk membantu warga yang terdampak banjir bandang, sekaligus melakukan pendataan jumlah rumah yang rusak dan besaran kerugian materi akibat bencana tersebut.
Ia menyebutkan, ada enam kecamatan yang dilanda bencana alam yakni banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong dan Cikelet, kemudian bencana longsor terjadi di Kecamatan Cisompet, Peundeuy, dan Pamulihan.
"Ada enam kecamatan yang tertimpa bencana, seperti Pameungpeuk, Cibalong, dan Cikelet terkena banjir bandang, sedangkan Cisompet, Peundeuy, dan Pamulihan tertimpa longsor dan pergerakan tanah," katanya.
Menurut dia, daerah cukup parah yakni bencana banjir bandang yang menyebabkan banyak rumah warga terendam banjir, bahkan dilaporkan rusak ringan, sedang dan berat.
Selain itu, lanjut dia, seperti di Kecamatan Pameungpeuk berdasarkan laporan camat kurang lebih lima ribu orang terdampak banjir dan membutuhkan bantuan untuk disiapkan tempat pengungsian maupun kebutuhan logistiknya.
Banjir bandang melanda Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin. Sedikitnya lima rumah warga hanyut terbawa luapan sungai.
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Ceng Mujib Ajak Masyarakat Menciptakan Pilkada Aman dan Damai
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan
- Hujan Deras, Sejumlah Ruas Jalan di Cikarang Bekasi Tergenang, Begini Kondisinya
- Pajero Seruduk PKL di Kosambi Bandung, Begini Kronologi Kejadian