Lima Sekawan
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - TIGA periodenya sudah tidak ada masalah, tetapi kondisi negaranya lagi bermasalah. Pertumbuhan ekonominya terus menurun. Masa keemasan pertumbuhan itu sudah lewat.
Pandemi covid tidak kunjung selesai: tiga hari lalu pun kota sebesar Chengdu di-lockdown. Gelembung properti terus memburuk: 59 juta apartemen kosong.
Itu memang tidak sampai membuat urung rencana pengangkatan kembali Xi Jinping. Untuk kali ketiga. Yakni sebagai pucuk pimpinan Partai Komunis Tiongkok. Bulan depan.
Memang penurunan pertumbuhan ekonomi itu punya alasan rasional. Sekaligus empat alasan.
Covid sudah berlangsung tiga tahun. Perang dagang dengan Amerika sudah lebih lama lagi. Gerakan pemberantasan korupsi habis-habisan. Itu ikut menurunkan semangat ekspansi ekonomi.
Terakhir, kebijakan ekonomi Xi Jinping terlihat antikonglomerat rakus. Salah satu contoh paling nyata Anda sudah tahu: Alibaba disunat sampai dekat pangkalnya.
Zaman Xi Jinping adalah era penyesuaian praktik ekonomi dengan ideologi komunis. Selama ini ekonomi Tiongkok dianggap sudah terlalu liberal.
Xi Jinping menariknya kembali ke arah kiri. BUMN Tiongkok diminta menjadi lambang penguasaan ekonomi oleh negara.
Zaman Xi Jinping adalah era penyesuaian praktik ekonomi dengan ideologi komunis. Selama ini ekonomi Tiongkok dianggap sudah terlalu liberal.
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya
- PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Suami Sendiri
- Terbitkan 2 Izin NPPBKC, Bea Cukai Jember Tegaskan Legal Itu Mudah dan Nyaman