Lima Siswa SMA Pemberani Hiasi Kover Majalah Time
jpnn.com - Emma Gonzalez, David Hogg, Alex Wind, Jaclyn Corin, dan Camaeron Kasky menghiasi kover majalah Time edisi pekan ini. Kelima siswa SMA Marjory Stoneman Douglas itu adalah remaja pemberani yang sangat vokal menyerukan agar aturan kepemilikan senjata api diperketat.
Sejak terjadi penembakan maut di sekolah mereka bulan lalu, Gonzales Dkk bersama para guru menggelar aksi mogok belajar. Mereka juga ikut serta dan berorasi dalam berbagai aksi demonstrasi serupa di penjuru Amerika Serikat (AS) dengan harapan parlemen .
Apa yang mereka lakukan butuh nyali besar. Pasalnya, bertentangan dengan kepentingan industri senjata, industri besar dan sangat dilindungi di Amerika Serikat.
Sabtu (24/3), Gonzales dan teman-temannya kembali turun ke jalan dalam aksi March for Our Lives di Washington DC. ABG berkepala plontos itu juga berorasi di hadapan ratusan ribu demonstran tersebut.
Dia mengucurkan air mata saat menyebutkan lagi satu per satu nama teman-temannya yang menjadi korban penembakan ’’the monster’’ Nikolas Cruz. Suaranya bergetar.
Detik-detik penuh kengerian yang menimpa sekolahnya, Marjory Stoneman Douglas High School, pada 14 Februari itu masih membayang jelas.
Menurut Emma, seorang Cruz hanya membutuhkan waktu 6 menit 20 detik untuk membunuh 17 orang dan melukai 15 lainnya. Termasuk dirinya.
’’Perjuangkan hidup Anda sebelum orang lain yang harus mengupayakannya untuk Anda,’’ kata gadis 17 tahun itu.
Kelima siswa SMA Marjory Stoneman Douglas itu adalah remaja pemberani yang sangat vokal menyerukan agar aturan kepemilikan senjata api diperketat
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Berlari dalam Suhu Dingin & Terpaan Angin, Misbakhun Capai Finis Chicago Marathon 2024
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza
- Mahasiswa President University Jawara Kompetisi Blockchain di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Didesak Percepat Ekspor Militer ke Australia