Lima Tahun Lagi Birokrasi Daerah Lumpuh
Lantaran Terus Dipolitisasi
Selasa, 11 Januari 2011 – 23:01 WIB
JAKARTA - Peneliti Senior CSIS J Kristiadi memprediksi, lima sampai sepuluh tahun lagi birokrasi di daerah akan lumpuh seiring kencangnya politisasi birokrasi. Aturan tentang larangan PNS berpolitik hanya isapan jempol karena prakteknya semua calon kepala daerah sangat mudah menyeret para abdi negara ikut berpolitik. Pasca Pilkada lanjut Kristiadi, pihak yang menang akan menggusur birokrat yang dicurigai sebagai lawan politiknya. Untuk membalas jasa dari investasi pencalonan ini, kepala daerah terpilih akan menjadikan jabatan "basah" sebagai komoditi.
“Praktiknya birokrasi menjadi alat pertarungan kekuasaan pada Pilkada sehingga birokrasi lumpuh dalam menjalankan fungsi sebagai pelayan publik dan instrumen melaksanakan kebijakan. Ini fakta yang tidak bisa ditutupi lagi. Lima hingga 10 tahun kedepan fungsi birokrasi akan lumpuh,” kata Kristiadi dalam diskusi bertajuk "Proyeksi dan Dinamika Ekonomi Politik 2011", di Jakarta, Selasa (11/1).
Baca Juga:
Meskipun Undang-undang melarang birokrat berpolitik, kata Kristiadi, tetapi ketika Pilkada digelar, pimpinan daerah dan kandidat dapat memaksa birokrat menjadi tim sukses. "Hukum ditabrak dan Negara tidak mampu menegakkan peraturannya sendiri. Birokrasi menjadi pecah dan saling curiga. Birokrat yang berani menolak kehilangan jabatan dan masa depan karena pembina pegawai negeri sipil di daerah adalah kepala daerah," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Peneliti Senior CSIS J Kristiadi memprediksi, lima sampai sepuluh tahun lagi birokrasi di daerah akan lumpuh seiring kencangnya politisasi
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri: Dana Desa Boleh Dipakai untuk Kondisi Darurat
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Solutif! Bank Mandiri Bersama RSAB Harapan Kita Perkuat Digitalisasi Sektor Kesehatan
- Hakim Sebut Tuntutan ke Harvey Moeis Terlalu Berat, Kejagung Merespons Begini
- Dukung Kenaikan PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Lokot: Jangan Bebani Rakyat
- Stasiun Kebasen Beroperasional Lagi untuk Angkutan Penumpang, Yanuar Arif: Alhamdulillah, Sejarah Terukir