Lima Tertangkap, Tokoh Kunci ISIS di Indonesia Harus Terungkap
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Terorisme Wawan Hari Purwanto menjelaskan, penangkapan lima terduga anggota ISIS ini hanya sebuah awalan. Yang seharusnya, bisa dikembangkan untuk bisa mendeteksi tokoh kunci anggota ISIS di Indonesia.
"Peluang lima anggota yang ditangkap ini merupakan tokoh kunci itu bisa. Tapi, kecil peluangnya. Biasanya tokoh kunci itu berada di level atas," terangnya, kemarin.
Dengan begitu, penangkapan lima orang tersebut harus dikembangkan untuk bisa mendeteksi semua jaringan ISIS di Indonesia. Jangan sampai, hanya sebagian jaringan organisasi terlarang itu yang dideteksi.
"Sebab, antisipasi kejadian teror itu harus menyeluruh. Kalau masih ada yang lainnya, itu juga sama saja," terangnya.
Dengan semua respon cepat Polri, seharusnya berbagai bukti yang dikumpulkan Polri tidak hanya untuk menjerat anggota ISIS secara hukum. Namun, juga menjadi salah satu dasar agar bisa merancang solusi apa yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah rekrutmen anggota ISIS tersebut.
"Penangkapan ini fungsinya banyak, tidak hanya soal hukum. Tapi, bisa jadi salah satu cara temukan solusi," paparnya.
Misalnya, diketahui bahwa masuknya ideologi radikal itu karena masih lemahnya pendidikan ideologi Indonesia. Saat ini dari tingkat sekolah dasar hingga kuliah, masih sangat minim penanaman ideologi Pancasila.
"Bisa jadi, ini harus dikuatkan bersama. Semua bidang harus diperkuat, dari ekonomi hingga ideologi," jelasnya. (idr)
JAKARTA - Pengamat Terorisme Wawan Hari Purwanto menjelaskan, penangkapan lima terduga anggota ISIS ini hanya sebuah awalan. Yang seharusnya, bisa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan