Lima Ton Ikan Mati Mendadak di Danau Maninjau

jpnn.com, LUBUKBASUNG - Sebanyak lima ton ikan milik petani di Danau Maninjau, Sumatera Barat, mati secara mendadak, Senin (5/4).
Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengatakan fenomena itu terjadi akibat angin kencang dan curah hujan tinggi melanda daerah tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Edi Natrial di Lubukbasung, Kamis, mengatakan lima ton ikan jenis nila itu milik petani di Galapuang, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjungraya.
"Lima ton ikan siap panen itu milik 15 orang petani dengan kematian 300 kilogram sampai satu ton," katanya didampingi Penyuluh Perikanan, Asrul Deni Putra.
Pada Selasa (6/5), tambahnya ikan mulai pusing dan mati akibat kadar oksigen berkurang di dasar setelah naiknya air dari dasar danau.
"Bangkai ikan mengapung dipermukaan danau dan petani mengalami kerugian sekitar Rp100 juta," katanya.
Edi mengimbau petani untuk segera memanen ikan dan bagi yang belum siap panen, pindahkan ke kolam air deras.
Selain itu, tidak menebar bibit ikan, karena potensi kematian ikan cukup tinggi saat cuaca exstrim ini.
Sebanyak lima ton ikan milik petani di Danau Maninjau, Sumatera Barat, mati secara mendadak, Senin (5/4).
- BMKG Sebut Ada Potensi Gelombang hingga 4 Meter di Sumbar
- Cerita Bahagia Artis Ira Siedhranata Pulang ke Tanah Kelahiran, Tebar Kebaikan di Ramadan
- Bus Tujuan Palembang Kecelakaan di Sumbar, Begini Kondisinya
- Arus Balik di Jalur Riau-Sumbar Mengalami Peningkatan, Ini Lokasi Rawan Macet
- Gelombang Kedua Pulang Basamo Diberangkatkan, 7.500 Pemudik Gratis Menuju Sumbar
- Marak Tawuran di Padang, Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Baru Sumbar