Lima Tuntutan Buat Thamrin
Minggu, 23 Januari 2011 – 10:44 WIB

SIDANG ADAT-Persidangan Adat Dayak Maniring Tuntang Manetes Hinting Bunu antara masyarakat Dayak dan Prof DR Tamrin Amal Tomagola, yang secara harafiah artinya adalah memutus dendam yang berkepanjangan dalam menuju perdamaian ke arah yang lebih baik. FOTO HENDRY PRIE/KALTENG POS
PALANGKA RAYA -- Prof. Dr. Tamrin Amal Tomogola mendapatkan 5 tuntutan pada sidang adat dayak yang diselenggarakan oleh Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) Sabtu siang (22/1). Tuntutan itu, pertama, Tamrin diwajibkan meminta maaf kepada seluruh majelis sidang dan hadirin atas pernyataannya yang melukai suku dayak. Dalam sambutannya selaku Presiden MADN teras mengatakan sangat menyesatkan jika ada hasil tesis yang menyimpulkan bahwa seolah-olah masyarakat dayak itu menerapkan kehidupan seks bebas tanpa aturan. “Pernyataan tersebut sangat bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dayak” ujar Teras.
Kedua, yaitu diwajibkan membayar denda berupa gong garantung kepada presiden MADN. Ketiga, wajib membayar semua biaya pelaksanaan sidang adat yang nilainya sekitar Rp.77.000.000. Keempat, mencabut semua pernyataan yang pernah dia ucap tentang suku dayak yang biasa berhubungan intim tanpa ikatan pernikahan di pengadilan negeri Bandung pada persidangan kasus asusila yang diperankan oleh Ariel Peterpan. Dan kelima Thamrin juga harus memusnahkan hasil risetnya yang mendiskreditkan suku dayak itu.
Baca Juga:
Dalam sidang yang berlangsung selama dua jam itu Profesor universitas Indonesia (UI) ini pun bersedia menerima lima tuntutan yang diajukan kepadanya. Selain itu, ia pun mengaku bersalah dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat adat dayak di majelis di persidangan atas pernyataan yang pernah dilontarkannya.
Baca Juga:
PALANGKA RAYA -- Prof. Dr. Tamrin Amal Tomogola mendapatkan 5 tuntutan pada sidang adat dayak yang diselenggarakan oleh Majelis Adat Dayak Nasional
BERITA TERKAIT
- Gubernur DIY Ingin Polemik KAI dan Warga Lempuyangan Segera Diselesaikan
- Program Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng Kembali Disambut Antusiasme Warga
- Warga Kampung Bayam Belum Bisa Tempati Rusun KSB, Sebut Ada Permainan Jakpro
- Penampakan Rumah Dokter Priguna di Pontianak, Sepi tak Ada Penghuni
- Polisi Usut Penyebab Kebakaran Puluhan Kios di Sukahaji Bandung
- Tabrakan Bus vs Mobil di Jawa Timur Menewaskan 7 Orang