Lima TV Tolak Iklan Mega-Prabowo
Diduga Ada Kubu Pasangan Capres Yang Tak Berkenan
Selasa, 16 Juni 2009 – 18:26 WIB

Lima TV Tolak Iklan Mega-Prabowo
Selain itu ada kebijakan yang berbeda-beda dari stasiusn televisi dalam penayangan iklan. Seperti iklan Mencintai, ditolak oleh televisi MNC Group seperti RCTI, TPI dan Global TV. Trans TV dan Trans7 juga menolak iklan Mencintai. Sedangkan iklan berjudul Pekerjaan ditolak SCTV, Trans TV dan Trans 7.
Baca Juga:
Dalam preview iklan yang dipertontonkan ke wartawan, iklan Harga lebih banyak menyoroti kenaikan harga sembako sejak 2004 hingga sekarang. Dalam iklan itu diuraikan harga sembako makin tidak terjangkau. Sedangkan dalam iklan Bangkrut dipaparkan tentang kebangkrutan negara karena hutang luar negeri yang menumpuk.
Lantas mengapa iklan yang sudah lolos sensor dan sudah ditandatangani kontrak tayangnya itu tidak bisa ditayangkan? Fadli Zon mensinyalir ada kekuatan di luar stasiun televisi yang berupaya mengganjal penayangan iklan Mega-Pro. “Padahal materi iklan itu sudah melalui riset dan kami mengunakan angka-angka maupun fakta yang ada. Materinya bukan black campaign, apalagi fitnah ,” tandas Fadli Zon.
Menurut Fadli Zon, berdasarkan jawaban lisan maupun tertulis melalui surat elektronik yang diterima kubu Mega-Prabowo ternyata alasan penolakan karena iklan-iklan politik tersebut tidak lolos sensor internal. Meski demikian Fadli Zon tidak mempersoalkan kebijakan pihak stasiun tivinya.
JAKARTA – Kubu pasangan capres/cawapres Megawati-Prabowo merasa mendapat perlakuan diskrimintaif dalam hal penayangan iklan di televisi. Sebab,
BERITA TERKAIT
- Mardiono Lakukan Doa Bersama Untuk Melepas Jemaah Umrah di Kantor DPP PPP
- Irwan Fecho: Kami Meminta Mas AHY Melanjutkan Kepemimpinan di Partai Demokrat
- Soal Band Sukatani, Rampai Nusantara Menilai Kapolri Sangat Terbuka dengan Kritik
- Kawal Amanat Warga Jakarta, KPU Bakal Rilis Buku Janji Kampanye Pramono-Rano
- Golkar Dorong Pemuda Jadi Duta Diplomasi Politik di ASEAN
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya