LimaNU Minta Jokowi Pecat Menteri Rini, Begini Alasannya

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno dianggap memiliki masalah yang membuat Kabinet Kerja tidak produktif. Rini juga dinilai tidak bisa bersinergi dengan DPR dengan bukti diboikotnya dia dari parlemen.
Koordinator Lingkar Muda Nusantara (LimaNU) Asbit Panatagara meminta Presiden Joko Widodo mereshuffle atau memecat Rini. Pasalnya, Rini kinerja dianggap tidak maksimal dan selalu menjadi beban politik presiden.
"Dalam hal profesionalitas, menteri BUMN layak diganti mengingat kinerjanya yang tidak maksimal dan selalu menjadi beban politik presiden," kata Asbit dalam diskusi bertema Bahas Santai Politik di kawasan Jakarta Timur, Kamis (27/7).
Di samping itu, kata dia, nama Rini dikabarkan disebut-sebut dalam persidangan tindak pidana korupsi di Tiongkok lantaran menerima USD 5 juta.
"Dari sisi kinerja Rini tak mampu menahan arus kerugian BUMN Karya yang selalu naik setiap tahun. Terakhir kerugian mencapai Rp 41 triliun," kata dia.
Menurut Asbit, Rini tak kunjung mengisi jabatan Direktur Komersial dan Direktur Keselamatan dan Keamanan PT KAI yang sangat vital.
“Lalu Rini mengangkat orang-orang bermasalah sebagai staf khusus resmi," tandas dia.(Mg4/jpnn)
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Sumarno dianggap memiliki masalah yang membuat Kabinet Kerja tidak produktif. Rini juga dinilai tidak
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- PDIP Nilai Pertemuan Jokowi dan Hashim Bermuatan Politik Pencitraan
- PSI Perorangan: Langkah Modernisasi Partai dan Loyalitas pada Jokowi
- Prabowo Penuhi Unsur Keterbukaan saat Bertemu Konglomerat, Beda dengan Jokowi yang Tertutup
- Guntur Romli Kritik Jokowi soal Super Tbk, Sindir Otoritarianisme Dewan Pembina PSI
- Meminimalkan Potensi Banjir, Jokowi Meminta Normalisasi Sungai Ciliwung Dapat Dilanjutkan
- Jokowi Mau Bikin Partai Super Tbk, Cucun PKB: Silakan Asal Sesuai UU