Limbah Biji Kapuk Jateng Makin Laris di Pasar Mancanegara
jpnn.com, SEMARANG - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Semarang telah menyertifikasi bungkil biji kapuk sebanyak 100 ton senilai Rp 343 juta dengan tujuan Korea Selatan.
Pengiriman komoditas ini setelah dinyatakan sehat dan aman sesuai persyaratan negara tujuan ekspor melalui Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang (24/7).
Menurut data dari sistem otomasi perkarantinaan, IQFAST di wilayah kerja Karantina Pertanian Semarang, tahun 2018 ekspor bungkil biji kapuk tercatat 50 kg dan pada tahun 2009 ini hingga Juli, sudah mencapai 100 kg, meningkat dari 100 persen dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Kementan Dorong Daerah Gelar Sosialisasi Pengoperasian Alsintan
Kepala Seksi Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Semarang Cisilia Triwiyanti, menjelaskan di negara tujuan ekspor, limbah kapuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak, setelah dilakukan proses menjadi minyak.
Caranya, bungkil ini di press dan dipadupadankan dengan bahan lainnya. Karena pada dasarnya bungkil biji kapuk tidak berasa dan berbau, jadi perlu dikombinasikan bahan lain untuk merangsang rasa pada pakan ternak.
"Pengolahan seperti ini, harusnya bisa kita lakukan, semoga dengan peluang pasar yang besar ini dapat mendorong adanya industri pengolahan limbah kapuk," harap Cisilia.
Sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian untuk mendongkrak ekspor komoditas pertanian di mana salah satunya dengan meningkatkan ragam komoditas, ekspor berupa produk olahan jadi, atau minimal setengah jadi.
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Semarang telah menyertifikasi bungkil biji kapuk sebanyak 100 ton senilai Rp 343 juta dengan tujuan Korea Selatan.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya