Limbah Sludge Oil Ancam Industri Pariwisata di Nongsa
Secara kasat mata, menurut Rita masih belum ada terumbu karang yang rusak akibat keberadaan limbah oli bekas tersebut. Namun, ia takut limbah oli tersebut lengket ke terumbu karang.
"Kami masih belum mendapat laporan adanya biota laut yang mati akibat limbah ini. Kalau tahun lalu, ada satu ekor duyung yang mati terdampar di Nongsa akibat limbah ini," tuturnya.
Temuan ini, kata Rika akan dilaporkan ke atasnya. Serta nantinya berkoordinasi dengan instansi yang berwenang, untuk mengamankan jalur perairan internasional dari aksi pembuangan limbah.
"Pantai resort ini berada di depan kawasan yang dilalui kapal besar. Oleh sebab itu, demi memastikan sumber limbah ini, kami akan berkoordinasi dengan pihak yang terkait," ucapnya.
Dari informasi didapat Batam Pos, pembuangan limbah ini dilakukan dengan sengaja. Dan limbah yang dibuang atas aktivitas penggantian oli kapal yang dilakukan secara berkala. Namun, karena tidak ingin repot membawa limbah tersebut kembali ke daratan, untuk di olah. Oknum-oknum tak bertanggungjawab lebih memilih untuk membuangnya ke laut.
Aksi pembuangan limbah ini diduga dilakukan saat malam hari, di perairan internasional. Sehingga sulit dideteksi keberadaan oknum-oknum pembuang limbah tersebut.(bp)
Setiap tahunnya, limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) jenis sludge oil selalu menjadi momok menakutkan bagi para pelaku pariwisata di sekitaran Nongsa, Batam, Kepulauan Riau.
Redaktur & Reporter : Budi
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Kolaborasi Strategis untuk Pengelolaan Limbah B3 Berkelanjutan di Indonesia
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra