Lindsay Lohan Terancam Melarat
KABAR miring selalu melekat pada kehidupan Lindsay Lohan. Terbaru, artis yang kerap keluar masuk penjara dan panti rehabilitasi dikabarkan bangkrut. Ini tentu mengejutkan.
Sebab tahun lalu, Lilo, panggilan Lindsay Lohan, mendapat USD 2 juta (sekitar Rp 22,6 miliar) dari Oprah Winfrey untuk film dokumenternya yang cukup kelam.
Informasi yang didapat laman RadarOnline, uang sebanyak itu harus dibagi-bagi ke pihak lain. Mulai dari dipotong pajak, manajer, agen, bayar juru bicara, serta beberapa pihak lain yang tak disebutkan. Setelah dipotong sana-sini, artis 27 tahun ini hanya mendapat bagian USD 750 ribu atau sekitar Rp 8,4 miliar. Gaya hidup Lilo yang mewah tak pernah bisa menabung membuat uangnya terus menyusut, hingga kini dikabarkan tinggal USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,1 miliar. Bahkan, Lilo bisa menjadi artis sukses yang jatuh melarat.
Jadi tak heran jika muncul berita kartu kredit bintang serial TV "Liz & Dick" itu tak lagi bisa digunakan untuk berbelanja.
Kejadian tersebut berlangsung Minggu lalu saat Lilo hendak membayar berbagai macam barang seharga USD 300 (Rp 3,3 juta) di Rag & Bone di Soho, New York.
Dua kali kartu kredit digesek pihak bank tak juga menyetujui pembayaran. Insiden memalukan itu berhenti setelah seorang teman Lilo membayarnya dengan uang tunai.
Memburuknya kondisi keuangan artis bernama lengkap Lindsay Dee Lohan makin menyeruak setelah muncul kabar sang asisten Matt Harrell resign karena gajinya tak dibayar.(pra/jpnn)
KABAR miring selalu melekat pada kehidupan Lindsay Lohan. Terbaru, artis yang kerap keluar masuk penjara dan panti rehabilitasi dikabarkan bangkrut.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Shin Tae-yong Saksikan Konser Dua Dekade Kotak
- Sidang Putusan Perceraian Kembali Ditunda, Pengacara Kimberly Ryder Bilang Begini
- Baim Wong Dukung Peluncuran Brand Tas Brik di Jakarta
- Edward Akbar Hadir di Ultah Anak, Kubu Kimberly Ryder: Komunikasi Tetap Terjalin
- Lucky Hakim: Dukungan Publik Adalah Amanah untuk Perubahan Indramayu
- Sribufest 2024 Jadi Ajang Apresiasi bagi Freelancer Penggerak Ekonomi Digital