Lindungi Penyelundup Manusia, Politisi Golkar Kecam Australia
Selasa, 05 Juni 2012 – 17:46 WIB
JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya, mengatakan, langkah pemerintah Australia memberikan perlindungan dan izin menetap (asylum) kepada Kapten Emad Abdul Razak Tharmir Al Absi, warga negara Turki yang dikenal sebagai gembong penyelundupan orang Indonesia ke Australia sepanjang 2009-2010 lalu mencederai rasa kebersamaan untuk memutus mata rantai aksi itu.
Tantowi mengatakan fakta menunjukkan bahwa sebagian besar Warga Negara Indonesia (WNI) yang diselundupkan ke Australia adalah korban semata dan ini juga diakui oleh beberapa pejabat penting Australia. “Kebanyakan mereka tidak tahu apa-apa bahkan ada yang di bawah umur,” kata Tantowi, dalam siaran persnya, Selasa (5/6).
Politisi Partai Golongan Karya itu menegaskan sudah menjadi komitmen bersama kedua negara untuk penyelesaian masalah ini dengan mencari dalangnya. Oleh karena itu pemberian izin, perlindungan dan keleluasaan kepada Kapten Emad Abdul Razak Tharmir Al Absi untuk menjalankan bisnisnya dari Australia adalah sesuatu yang mencinderai kebersamaan untuk memutus mata rantai praktek ini.
“Kita patut kecewa karena kita sudah sangat koperatif dengan permintaan Australia agar polisi dan imigrasi kita ketat mengawasi pergerakan manusia kapal ke Australia. Tahu-tahunya mereka malah memberikan izin dan perlindungan kepada gembongnya,” ungkap bekas presenter kuis itu. (boy/jpnn)
JAKARTA – Anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya, mengatakan, langkah pemerintah Australia memberikan perlindungan dan izin menetap (asylum) kepada
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bicara di Ponorogo, Hasto Harap Kader PDIP Tak Lemah setelah Menghadapi Pengkhianatan
- Jokowi Makin Terbuka Dukung Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng, Lihat!
- Ibas Demokrat Ajak Anak Muda Jangan Suka Flexing, Jadilah Kreatif dan Produktif
- Dukung Sejuta Lapangan Kerja RIDO, Ryan Haroen Usulkan Adanya Kawasan UMKM
- Pilkada Papua 2024 Tanpa Paulus Waterpauw, Pemuka Adat & Agama Serentak Suarakan Keresahan
- Ridwan Kamil Minta Izin Mencintai Warga Jakarta