Lindungi Perusahaan China, Polisi Usir Masyarakat Adat dari Area Tambang Tembaga
Tidak jelas apakah Las Bambas bisa kembali memulai kembali produksi dalam jangka waktu pendek. Seorang perwakilan perusahaan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pemerintah Peru mengumumkan keadaan darurat di daerah itu pada Rabu pagi, sebuah langkah yang menangguhkan kebebasan sipil seperti hak untuk berkumpul dan protes.
Komunitas adat Fuerabamba dimukimkan kembali sekitar satu dekade lalu untuk memberi jalan bagi Las Bambas, salah satu tambang tembaga terbesar di dunia.
Perusahaan tambang itu berjuang melawan protes berulang dan blokade jalan yang terkadang memaksa mereka untuk menghentikan produksi.
Jika kembali berproduksi, Las Bambas akan menambah pasokan global, yang berpotensi menurunkan harga, meskipun perusahaan tambang itu telah menghadapi gangguan berulang dari masyarakat lokal yang miskin yang menuntut kontribusi keuangan yang lebih besar. (ant/dil/jpnn)
676 petugas kepolisian dikerahkan untuk mengusir masyarakat adat yang menduduki lahan milik perusahaan tambang asal China, Las Bambas
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Mendag Zulkifli Hasan: IC-CEPA Berdampak Positif untuk Perdagangan Kedua Negara
- Inter Milan Cuci Gudang, Pemain Asal Chile Jadi Korban
- Ibu Kota Sudah 13 Tahun Dilanda Kekeringan, Air Bersih Terpaksa Dijatah
- Chile Gagal Lolos ke Piala Dunia 2022, Akhir dari Generasi Emas La Roja?
- 3 Minggu Jelang Pilpres, Kandidat Favorit Positif COVID-19
- Klasemen Kualifikasi Piala Dunia Zona Conmebol: Brasil Memimpin, Chile Kian Terbenam