Lingkar Kekuasaan Dicurigai Hambat KPK Bongkar Kasus Century
Minggu, 20 Mei 2012 – 20:46 WIB

Lingkar Kekuasaan Dicurigai Hambat KPK Bongkar Kasus Century
JAKARTA - Politisi Golkar yang juga anggota Tim Pengawas (Timwas) penanganan kasus Bank Century, Bambang Soesatyo, menyatakan bahwa stagnasi penanganan dugaan korupsi pada pemberian dana bailout senilai Rp 6,7 triliun bukan disebabkan kurangnya bukti. Menurutnya, hambatan penanganan korupsi kasus Century justru karena adanya kekuatan di lingkar kekuasaan yang tak ingin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membongkarnya. "Kesimpulannya, ada tangan-tangan yang tidak terlihat yang gigih menghalang-halangi agenda penyidikan sebagai kelanjutan dari proses hukum kasus Bank Century. Saya khawatir, ada penegak hukum yang berani menuntaskan skandal ini, sementara penegak hukum lainnya bukan hanya tidak berani, tetapi justru menjadi faktor penghalang," kata dia.
"Skandal kekuangan terbesar pasca-reformasi ini memang tergolong kasus 'ngeri-ngeri sedap'. Ngeri, karena bakal berhadapan dengan jantung kekuasaan dan dapat mengakibatkaan serangan balik yang mengancam jabatan siapapun yang menyentuhnya. Sedap, karena siapapun yang mampu menuntaskannya akan tercatan dalam sejaran penegakan hukum negeri ini dengan tinta emas," kata Bambang di Jakarta, Minggu (20/5).
Bambang mencatat penanganan kasus Century sudah hampir tiga tahun jalan di tempat. Bahkan hingga kini belum semua pimpinan KPK sepakat menaikkan penyelidikan dugaan korupsi bailout Bank Century ke tahap penyidikan.
Baca Juga:
JAKARTA - Politisi Golkar yang juga anggota Tim Pengawas (Timwas) penanganan kasus Bank Century, Bambang Soesatyo, menyatakan bahwa stagnasi penanganan
BERITA TERKAIT
- IKASTARA Legal Gelar Launching dan Seminar Hukum
- Meiline Tenardi: Cap Go Meh 2025 Menghidupkan Nilai Budaya & Harmoni Keberagaman
- Ormas Islam Desak Pemerintah Mengkaji Rangkap Jabatan Profesor Nasaruddin Jadi Menag dan Imam Besar Istiqlal
- Hari Kelima Ikuti Retret, Ahmad Luthfi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Membangun Daerah
- KPK Panggil Ketum PP Japto dan Ahmad Ali sebagai Saksi Kasus TPPU Rita Widyasari
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya