Lingkungan Pesantren Harus Terdepan Perangi Korupsi

“Tapi yang perlu dipahami terutama kalangan pesantren bahwa sosialisasi ini bukan penanaman doktrin atau pemaksaan seperti yang dilakukan pada jaman orde baru tapi pemasyarakatan, mengingatkan kembali bahwa kita sebagai bangsa memiliki kesepakatan kolektif yakni Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Lagipula Pancasila mencakup semua hal yang ada pada diri bangsa Indonesia, mulai dari bangsa yang ber Tuhan, berkemanusiaan, dan berkeadilan sosial,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mahyudin juga menitikberatkan kepada persoalan korupsi.
Korupsi adalah kejahatan luarbiasa yang sangat sulit hilang bahkan bertambah marak.
Apalagi oknum pejabat publiklah yang melakukan korupsi yang paling banyak melakukan korupsi dan banyak sudah yang ditangkap KPK.
Di tengah banyak rakyat yang miskin oknum pejabat tersebut malah melakukan korupsi.
“Itulah mengapa korupsi menjadi masalah kita bersama untuk bersama-sama memeranginya. Lingkungan pesantren mesti yang terdepan melawan korupsi salah satunya dengan keteladanan sebab Indonesia sedikit sekali sosok teladan,” tegasnya.
Di akhir sesi, Mahyudin menggelar sesi kuis berbangsa yang disambut antusias para santri.
Beberapa pertanyaan spontan yang diberikan secara interaktif seputar Pancasila, UUD, pengetahuan soal kedaerahan mampu dijawab lugas para santri.(adv/jpnn)
Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang sangat sulit hilang bahkan justru bertambah marak
Redaktur & Reporter : Natalia
- IHSG Anjlok, Waka MPR: Kuatkan Basis Investor Instituional Domestik
- Gelar Bazar Murah di Subang, Waka MPR: Ringankan Beban Masyarakat
- Waka MPR Jajaki Peluang Investasi di Bidang Teknologi Karbon Rendah
- Dukung Eksistensi BPKH, Ketua MPR: Penting untuk Meringankan Biaya Haji
- Anak Menkum Supratman dan Ahmad Ali Dilaporkan ke KPK terkait Pemilihan Pimpinan MPR dan DPD
- Waka MPR Apresiasi Penjelasan Dirut Pertamina: Redam Kegundahan Publik