Lini Depan Timnas U-23 Parah, Lawan Tim Divisi I Kalah
jpnn.com - JOGJAKARTA - Dalam uji coba, memang menang-kalah bukan prioritas utama. Tapi, kalau dalam 11 kali uji coba hanya memetik lima kemenangan dan menelan lima kekalahan, sudah sepantasnya sinyal kuning dinyalakan. Apalagi, dari total 11 kali tryout tersebut, hanya sekali bisa mencetak lebih dari satu gol dalam satu pertandingan.
Itulah rekor memprihatinkan timnas U-23 asuhan Rahmad Darmawan yang dipersiapkan untuk SEA Games 2013. Yang lebih memalukan lagi, dalam uji coba terakhir kemarin sore di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta, Garuda Muda - julukan timnas U-23- ditundukkan tim Divisi I Persibat Batang 1-2 (1-1).
Timnas U-23 sebenarnya sempat unggul terlebih dulu lewat gol yang diciptakan Ricky Kayame di menit ke-19. Tapi, keunggulan itu hanya bertahan dua menit menyusul keberhasilan Persibat menyamakan kedudukan dua menit lewat gol eks penyerang Deltras Sidoarjo Engkus Kuswaha.
Penentu kekalahan timnas U-23 juga kembali lahir dari pemain yang pernah memperkuat Deltras, Djamel Romano Leeflang. Leeflang membobol gawang Garuda dua menit jelang waktu normal berakhir.
Padahal, kendati tampil dengan komposisi berbeda seperti ketika menumbangkan PSS Sleman 1-0 di laga Sabtu lalu (26/10), skuad yang diturunkan RD - sapaan akrab Rahmad Darmawan - tidak bisa dipandang sebelah mata. Dua pemain yang sudah berpengalaman di level timnas senior, Andik Vermansah dan Oktavianus Maniani, diturunkan pada 45 menit babak kedua.
RD tentu mengaku kecewa dengan penampilan yang disuguhkan anak asuhnya dalam pertandingan kemarin. Menurutnya, permainan Andik Vermansah dkk masih jauh dari harapan. "Terus terang, saya kecewa. Semua target gagal dicapai, permainan anak-anak pun tidak mampu melebar," ujarnya.
Target-target yang dimaksud RD tersebut menyangkut tiga elemen permainan. Yaitu, dari sisi kedisiplinan pemain dalam hal membangun formasi tim, penguasaan bola, dan variasi serangan. Selain itu, ketidak tenangan para pemainnya ketika berada di depan gawang pun jadi perhatian mantan pelatih Arema Cronus itu.
Perlu dicatat, saat menang atas PSS, satu-satunya gol yang tercipta lebih karena kelebihan berkat skill individu sang pencetak gol, Ferry Pahabol. Bukan hasil kerja sama tim. Secara keseluruhan, Garuda Muda memang tak punya striker sekelas Patrich Wanggai dan Titus Bonai, duet timnas SEA Games 2011.
JOGJAKARTA - Dalam uji coba, memang menang-kalah bukan prioritas utama. Tapi, kalau dalam 11 kali uji coba hanya memetik lima kemenangan dan menelan
- Sambut Kedatangan Kluivert, Sultan Optimistis Timnas Indonesia Makin Gemilang
- Berbeda dengan Shin Tae Yong, Patrick Kluivert Punya Janji Ini
- Patrick Kluivert Ungkap Pentingnya Peran Pemain Lokal dan Diaspora Timnas Indonesia
- Patrick Kluivert Pengin Jairo Riedewald Membela Timnas Indonesia
- BMI Beri Layanan Refleksi Gratis di Soekarno Run 2025, Hasto Ikut Merasakan
- Menang Lagi di Seri Gresik, Popsivo Polwan Pimpin Klasemen Proliga 2025