Link Menonton Dirty Vote: Kecurangan Ini Jangan Didiamkan atas Nama Kelancaran Pemilu
jpnn.com - JAKARTA - Film Dirty Vote menyita perhatian di akhir kampanye Pilpres 2024 dan masa tenang menjelang Hari Kasih Suara pada Rabu (14/2) nanti.
Satu dari tiga bintang film itu, Bivitri Susanti berharap masyarakat memahami adanya kecurangan dalam pemilu kali ini.
"Saya mau terlibat dalam film ini karena banyak orang yang makin paham bahwa memang telah terjadi kecurangan yang luar biasa, sehingga pemilu ini tidak bisa dianggap baik-baik saja," kata Bivitri dalam film tersebut.
"Kecurangan ini jangan didiamkan atas nama kelancaran pemilu," imbuhnya.
Profil Bivitri Susanti
Dia kelahiran Oktober 1974, memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1999.
Bivitri merupakan akademisi dan pakar hukum tata negara serta salah satu pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK).
Bersama PSHK, Bivitri menghasilkan berbagai penelitian dan produk.
Salah satu bintang film Dirty Vote Bivitri Susanti merupakan penerima Anugerah Konstitusi M. Yamin.
- Pekerja CNN Dipecat Sepihak, Bivitri Sebut Tidak Boleh Ada Seorang pun di-PHK Karena Berserikat
- Pakar HTN Sebut Aturan MK Terlalu Mengkerangkeng para Pihak untuk Mengungkap TSM di Pilpres 2024
- Pakar Hukum Tata Negara Sebut Hak Angket Jadi Solusi Membuka Dugaan Kecurangan Pemilu
- Bivitri Minta JK Danai Sekuel Dirty Vote demi Bongkar Kecurangan Pemilu 2024
- Pakar Hukum Sebut Kecurangan demi Prabowo-Gibran sesuai Paparan di Dirty Vote
- Yusril Mengulas Film Dirty Vote, tentang Anak Presiden yang Berubah