Lintasan Venus bak Tahi Lalat Cindy Crawford
Kamis, 07 Juni 2012 – 15:51 WIB
Australia, AS, dan Polinesia Prancis menjadi lokasi ideal untuk menyaksikan fenomena tersebut. Sekitar 1.500 warga memadati Sydney Observatory untuk menyaksikan momen istimewa itu kemarin. Lalu, sekitar 600 orang berkumpul di Goddard Space Flight Center, Negara Bagian Maryland, AS, dan sekitar 2 ribu orang berjajar di Venus Point, pantai Tahiti, Polinesia Prancis.
Venus -diambil dari nama dewi kecantikan Romawi- jarang melintas langsung di antara bumi dan matahari. Jadi, peristiwa kemarin termasuk fenomena langka. Para pakar meramalkan bahwa Venus akan kembali melintas di antara bumi dan matahari pada 2117. Saat itu, Venus akan terlihat sebagai bintik hitam berukuran sekitar 1/30 matahari.
Sejak teleskop ditemukan pada awal 1600-an sampai kini, Venus tercatat sudah enam kali transit di matahari. Yakni, pada 1761, 1769, 1874, 1882, 2004, dan 2012. Lintasan Venus itu muncul berpasangan dalam rentang delapan tahun. Fenomena kemarin merupakan pasangan dari peristiwa sebelumnya yang terjadi pada 2004. (AP/AFP/hep/dwi)
PARIS – Ada yang lain dengan penampakan matahari kemarin (6/6). Tak seperti hari-hari biasanya, sebuah titik hitam kecil terlihat di dekatnya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- WhatsApp Menyiapkan Fitur Baru Transkripsi Pesan Suara
- Royale Technologies, Perusahaan Pembuat Ponsel Lipat Pertama di Dunia Bangkrut
- 3 Kreator Asal Surabaya Menjajal Teknologi AI di Oppo Find X8 Series, Ini Hasilnya
- AI Merdeka Lintasarta Percepat Adopsi Kecerdasan Buatan di Indonesia
- Gebuk Judol, Upaya Bersama memberantas Judi Online di Era Digital 5.0
- Threads Merilis Fitur Baru Secara Global, Silakan Dicoba