Lion Air Perluas MRO di Hang Nadim, Bisa Tampung hingga 50 Pesawat

jpnn.com, BATAM - Maskapai penerbangan Lion Air tengah melakukan perluasan Maintenance, Repair and Overhaul (MRO)-nya di Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.
"Peluang untuk mengembangkan bandara Hang Nadim, masih sangat luas. Lion Air bahkan gunakan 28 hektar lahan di Hang Nadim. Dan baru 4 hektar yang baru beroperasi," kata Deputi III BP Batam, Eko Santoso Budianto kepada Batam Pos (Jawa Pos Group), Jumat (16/6).
Selain itu kata Eko, 12 hektar lagi tengah dalam proses pematangan lahan. Saat ini Lion Air membuka dua hanggar yang berfungsi untuk merawat pesawat."Satu hanggar bisa enam pesawat," imbuhnya.
Eko memperkirakan jika bisa beroperasi penuh, maka MRO Lion bisa menampung 50 unit pesawat.
"Dan jika beroperasi penuh, maka bisa menampung 8000 hingga 10 ribu tenaga kerja lagi," jelasnya lagi.
Eko juga kemudian menjelaskan saat ini pihaknya tengah bernegosiasi dengan pihak Garuda Maintenance Facility (GMF) soal kecocokan harga."Kalau di bandara, lahan bisa dialokasikan. Namun sifatnya boleh diusahakan tapi tak boleh dipindahtangankan," ungkapnya.
Pria berambut putih ini menegaskan Hang Nadim akan terus dikembangkan supaya Batam dapat menjadi kota tujuan industri berteknologi tinggi.
Nantinya bandara akan dikembangkan dengan membangun terminal dua, perluasan terminal satu, pembangunan terminal kargo, hotel, pusat bisnis, pusat medis, taman hunian, taman budaya, pusat komersial dan konvensi, kebun botani, pusat hiburan, apartemen dan kawasan berikat.
Maskapai penerbangan Lion Air tengah melakukan perluasan Maintenance, Repair and Overhaul (MRO)-nya di Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau.
- Media Asing Sorot Danantara, Dinilai Serius soal Profesionalitas
- Ini Aturan Baru Pemberitahuan Pabean di Kawasan Bebas, Simak Penjelasan Bea Cukai
- Daftar Lengkap Pengurus Danantara, Ada 2 Presiden hingga Tokoh Fenomenal
- 4 Faktor ini Membuat Cryptocurrency Jadi Pilihan Investasi yang Menarik
- Bibit.id Bagikan Tiga Strategi Cerdas Maksimalkan THR 2025
- Ada Apa di Balik Lonjakan Harga Emas?