Lip Service

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Lip Service
Pak Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

Tidak heran, semua mata tertuju kepadanya. Jokowi adalah sosok yang dianggap lumayan bersih. Pengusaha kayu dan mebel. Sempat dicitrakan sebagai lelaki desa sederhana tanpa hasrat politik.

Kata Bland, memasuki masa jabatan yang kedua, enam tahun berkuasa, dukungan kepada Jokowi mulai melemah.

Dalam berbagai kebijakannya, mulai dari penegakan korupsi dan hak asasi manusia (HAM), pembangunan tol laut, rencana pemindahan ibu kota negara, hingga penanganan pandemik COVID-19, keputusan yang diambil Jokowi tidak seperti janji yang dia ucapkan.

Melalui buku ini, Bland ingin mengatakan bahwa Indonesia dipimpin oleh presiden yang bahkan tidak bisa konsisten dengan kata-katanya sendiri.

Di mata Bland, Jokowi adalah sosok yang unik. Dia bertindak tanpa visi yang jelas. Keras kepala, tetapi enggan mendengar analisis. Namun tetap "dicintai" rakyat.

Pers internasional pada awalnya juga menaruh harapan kepada Jokowi. Jokowi adalah sosok yang dalam laporan utama majalah "Time" disebut sebagai "A New Hope".

Time melihat potensi Jokowi untuk bisa memimpin Indonesia menuju negara demokratis yang maju.

Namun, beberapa perkembangan terakhir tampaknya tidak sesuai dengan harapan Time.

Dia bertindak tanpa visi yang jelas. Keras kepala, tetapi enggan mendengar analisis. Namun, tetap dicintai rakyat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News