LIPI Punya 3 Profesor Riset Baru
jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengukuhkan tiga profesor riset baru. Profesor riset ke-116, 117 dan 118 di LIPI itu berasal dari tiga bidang yang berbeda.
Ketiga profesor riset baru di LIPI itu adalah Sri Hartini dari bidang zoologi (biosistematika), Erwiza dari bidang sejarah lokal dan global, serta Nurul Taufiqu Rochman dari bidang teknik bahan. Pelaksana tugas (Plt) Kepala LIPI Bambang Subiyanto mengatakan, kehadiran tiga profesor riset baru itu diharapkan mampu meningkatkan kualitas peneliti dan melahirkan inovasi baru untuk kepentingan nasional.
“Dengan bertambahnya profesor riset di lingkungan LIPI, kami berharap meningkat pula kontribusi dan manfaat LIPI untuk masyarakat dan para stakeholder. Salah satunya melalui peningkatan kualitas SDM peneliti,” kata Bambang, Minggu (20/8).
Bambang juga mengingatkan ketiga profesor riset baru itu tentang salah satu misi LIPI dalam rangka pencapaian visi lembaga pemerintah itu pada 2019. Yaitu Menciptakan Invensi Ilmu Pengetahuan yang Mendorong Inovasi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Ekonomi Bangsa.
“LIPI harus mampu menghasilkan inovasi baru untuk meningkatkan daya saing ekonomi bangsa,” ujarnya.
Selain itu, para profesor baru juga dituntut untuk turut mendorong meningkatnya kualitas hasil penelitian. Bambang juga meminta para profesor riset memotivasi dan memberi contoh teladan kepada para peneliti muda.
"Kualitas topik-topik penelitian yang berorientasi pada kebutuhan nasional harus juga membaik. Sehingga hasilnya bisa memberikan manfaat," sambungnya.(esy/jpnn)
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengukuhkan tiga profesor riset baru. Profesor riset ke-116, 117 dan 118 di LIPI itu berasal dari tiga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peneliti Sebut Berbahaya Jika Parpol Masuk Dalam Pemilihan Kepala Desa
- ICoMUS 2024, UT Mendorong Kolaborasi Para Peneliti Multi Disiplin Ilmu
- Tiga Lima
- Sampah Gelas Air Mineral Ancam Laut Indonesia, Peneliti Beber Fakta Ini
- Peneliti: Ganjar Paling Kuat Sebagai Penerus Jokowi
- Peneliti Sebut Aturan Produk Tembakau di RPP Kesehatan Tak Hanya Merugikan Petani, Tetapi