Liput Demo Omnibus Law-Ciptaker, Seorang Jurnalis Dipukul Polisi

Usai merampas kamera, kata dia memori yang berisi rekaman video liputan aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di sekitar patung kuda, kawasan Monas, Jakarta itu diambil polisi. Namun, kameranya dikembalikan kepada Peter.
"Kamera saya akhirnya kembalikan, tetapi memorinya diambil sama mereka," ujarnya.
Kondisi Peter pun dalam kondisi memar di bagian muka dan tangannya akibat penganiayaan aparat kepolisian.
"Saya selaku Pemred Suara.com mengecam aksi penganiayaan terhadap jurnalis kami, maupun jurnalis media-media lain yang mengalami aksi serupa,"pungkas Suwarjono.
Sebab, menurutnya, jurnalis dalam melakukan tugas-tugas jurnalistik dilindungi oleh perundang-undangan.
Dia juga juga mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kekerasan yang dialami jurnalis Suara.com tersebut. (mcr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Seorang jurnalis mengalami intimidasi aparat kepolisian saat meliput aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Kasus Oknum TNI AL Bunuh Juwita, 4 Saksi Dilindungi LPSK
- Kecam Kekerasan Aparat, Jurnalis Gelar Aksi Kamisan di Depan Polda Jateng
- Elnusa Petrofin Perkuat Hubungan Harmonis dengan Jurnalis Lewat Silaturahmi
- Kamar Indekos Disatroni Maling, Jurnalis Kehilangan Rp 20 Juta
- Pimpinan Komisi III Janji Kawal Proses Hukum Kasus Kematian Jurnalis Palu di Jakarta
- Seusai Bunuh Jurnalis Juwita, Oknum TNI AL Mendatangi Keluarga Korban