Liput Demo Omnibus Law-Ciptaker, Seorang Jurnalis Dipukul Polisi
Usai merampas kamera, kata dia memori yang berisi rekaman video liputan aksi unjuk rasa mahasiswa dan pelajar di sekitar patung kuda, kawasan Monas, Jakarta itu diambil polisi. Namun, kameranya dikembalikan kepada Peter.
"Kamera saya akhirnya kembalikan, tetapi memorinya diambil sama mereka," ujarnya.
Kondisi Peter pun dalam kondisi memar di bagian muka dan tangannya akibat penganiayaan aparat kepolisian.
"Saya selaku Pemred Suara.com mengecam aksi penganiayaan terhadap jurnalis kami, maupun jurnalis media-media lain yang mengalami aksi serupa,"pungkas Suwarjono.
Sebab, menurutnya, jurnalis dalam melakukan tugas-tugas jurnalistik dilindungi oleh perundang-undangan.
Dia juga juga mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kekerasan yang dialami jurnalis Suara.com tersebut. (mcr3/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Seorang jurnalis mengalami intimidasi aparat kepolisian saat meliput aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Jumlah PHK Meningkat, PKS Minta Pemerintah Buat Kebijakan yang Berpihak ke Pekerja
- BTN Gelar Anugerah Jurnalistik & Foto 2025, Ada Hadiah Rp 175 Juta
- Inilah 25 Pemenang Anugerah Jurnalistik Pertamina 2024, Berikut Daftar Namanya
- Simak, Lomba Karya Jurnalistik Bertema Wajah Hukum Pemerintahan Baru
- HUT ke-47, BPJS Ketenagakerjaan Gelar Lomba Karya Tulis Jurnalistik
- PNM Beri Penghargaan kepada Wartawan Inspiratif di Journalist Journey 2024