Lira Turki Ambruk di Hari Pemilihan, Analis Prediksi 12 Bulan ke Depan Bakal Suram

jpnn.com, ANKARA - Lira Turki anjlok ke titik terendahnya dalam dua bulan terakhir ketika pasar keuangan memulai aktivitas tak lama setelah sekitar 50 juta warga negara itu menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan presiden dan legislatif, Minggu (14/5).
Berpotensi mengalami sesi terburuk sejak awal November, Lira hari ini melemah ke angka 19,70 terhadap dolar sebelum akhirnya rebound ke 19,66.
Sebagai perbandingan, beberapa hari setelah gempa bumi dahsyat membunuh jutaan warga Turki pada akhir Februari lalu, nilai lira jatuh ke level 19,80.
Namun, situasi ini sebenarnya tidak terlalu buruk jika dibandingkan dengan prediksi para analis dari institusi keuangan terkemuka.
Mereka yakin nilai lira akan mengalami penyesuaian tajam setelah pemilu imbas dari ketidakseimbangan ekonomi yang berlangsung selama bertahun-tahun dan kebijakan moneter yang tidak ortodoks.
JPMorgan memperkirakan lira bisa melemah ke level 24-25 terhadap dolar.
Sementara Goldman Sachs beberapa waktu lalu sempat menyinggung soal potensi pelemahan hingga 50% dalam dua belas bulan ke depan, termasuk devaluasi tajam pasca pemilu.
Lira, yang cenderung berayun tajam sebelum jam perdagangan reguler, telah melemah 5% sejak awal tahun.
Di hari ketika puluhan juta rakyat Turki sibuk berdemokrasi, mereka tiba-tiba diingatkan akan rapuhnya perekonomian negara itu
- Nekat Bakar Al-Qur’an, Langsung Diburu dengan Sajam
- Erdogan Bakal Ikut Membangun IKN, Janjinya Tidak Main-Main
- Erdogan Puji Sikap Indonesia yang Terus Dukung Palestina
- Presiden Turki Erdogan Tiba di Indonesia, Disambut Prabowo dan Musik Betawi
- Erdogan Disebut Walk Out Saat Prabowo Berpidato, Begini Penjelasan Mayor Teddy
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya