Listrik Byar Pet, Refli Harun Pening

Listrik Byar Pet, Refli Harun Pening
Listrik Byar Pet, Refli Harun Pening

jpnn.com - PRABUMULIH - Matinya listrik di sejumlah wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa hari terakhir berpengaruh besar pada sektor perekonomian warga Kota Prabumulih. Sejumlah warga mengaku, mengalami penurunan omzet di atas 30 persen per harinya.

Salah satunya dirasakan oleh Refli Harun (43). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang jahit di toko Sinar Surya, di lantai dua Pasar Inpres Prabumulih ini mengaku jika matinya listrik tersebut membuat omzet jasa menjahit pakaiannya tersebut menurun drastis.

"Pening kami pak. Gara gara listrik mati ini, omzet kami turun nian, sampe 50 persen. Parahnyo lagi kabar kabarnyo listrik mati ini sanpe duo minggu kedepan," keluhnya.

Refli menjelaskan jika akibat mati lampu tersebut, dirinya hanya bisa menyelesaikan satu pakaian saja per harinya.

Mengingat, semua mesin jahit miliknya tersebut rata rata menggunakan tenaga listrik yang otomatis tidak bisa digunakan jika listrik mati.

"Oleh listrik mati ini, tiga mesin jahit kami tidak bisa digunakan karena menggunakan tenaga listrik. Dan hanya satu mesin jahit saja yang masih menggunakan tenaga manual. Dan itu pun membuat pekerjaan menjadi lambat," jelasnya.

Akibatnya, kata Refli, hanya satu pekerja saja yang bisa bekerja di saat listrik mati tersebut. Tentunya, sejumlah pelanggan berfikir dua kali untuk menjahitkan pakaian di tempatnya. Mengingat, waktu pengerjaan dengan mesin jahit manual menyita waktu yang cukup lama.

"Pelanggan kami juga banyak yang urungan nak jahitke baju di sini. Soalnyo kami minta talenggang waktu cukup lamo dari biasonyo, oleh gunoke mesin jahit manual ini. Apolagi cuma sikok inilah yang ado," terang Refli. (dek/RMOL)

PRABUMULIH - Matinya listrik di sejumlah wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) beberapa hari terakhir berpengaruh besar pada sektor perekonomian warga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News