Listrik Digilir, Cadangan Logistik Menipis
Senin, 14 Maret 2011 – 18:18 WIB

Listrik Digilir, Cadangan Logistik Menipis
GEMPA bumi, tsunami dan ancaman radiasi nuklir benar-benar memukul Jepang. Bagi pemerintah Jepang, mengkoordinasikan pencarian, penyelamatan dan upaya bantuan menghadirkan tantangan yang hebat.
Perdana Menteri Naoto Kan mengatakan, Jepang sedang menghadapi krisis yang paling berat dan sulit dalam 65 tahun sejak akhir Perang Dunia II "Saya yakin bahwa orang Jepang bisa bersatu bekerja sama untuk mengatasi kesulitan ini," katanya seperti dikutip Euronews, Senin (14/3).
Naoto juga mengatakan, pemadaman listrik tidak bisa dihindari dalam beberapa hari mendatang. Pemadaman itu merupakan antisipasi atas kemungkinan kegagalan jaringan listrik mendadak yang bisa menghancurkan kehidupan serta aktivitas perekonomian Jepang. Operator listrik telah diperintahkan untuk melakukan pemadaman listrik terkendali di daerah Tokyo.
Jauh dari suasana kehancuran, dampak tersebut sudah dirasakan pada kehidupan sehari-hari. Di kota Sendai di timur laut Jepang, masyarakat mengantri untuk membeli persediaan darurat. "Kami tidak tahu apakah malam ini akan ada listrik, jadi kami datang ke sini untuk membeli lilin," kata dua orang gadis Jepang yang ikut mengantri.
GEMPA bumi, tsunami dan ancaman radiasi nuklir benar-benar memukul Jepang. Bagi pemerintah Jepang, mengkoordinasikan pencarian, penyelamatan dan
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza