Listrik Diputus, Pedagang di Pasar Baru Bekasi Mengeluh
Rabu, 03 Juli 2013 – 01:22 WIB
"Kalau ada listrik kita paling cuma bayar Rp150 per bulan. Sekarang, hitung aja per hari Rp20 ribu kali 30 hari bisa sampai Rp600 ribu per bulan. Itu baru buat pendingin," keluh Abay yang mengaku sudah berjualan daging sapi sejak tahun 1994.
Abay tidak sendirian. Dia bersama puluhan pedagang lainnya di blok itu masih mengandalkan listrik dari genset salah satu pedagang.
Terpisah pedagang ayam, Ati (20), juga mengeluhkan minimnya penerangan sehingga memengaruhi kenyamanan pengunjung. "Ini udah lama, kondisi pasar jadi remang-remang," keluhnya.
Para pedagang menyebut pemutusan aliran listrik disebabkan tunggakan sebesar Rp 500 juta lebih. Padahal, pedagang sudah rajin membayar uang listrik. Namun, oleh orang yang bertugas mengumpulkan uang listrik, ternyata uangnya tak dibayarkan ke PLN. Para pedagang berharap permasalahan listrik segera bisa diatasi dan semua pedagang tidak banyak dirugikan. (one/jpnn)
BEKASI TIMUR - Derita pedagang di Blok II Pasar Baru Bekasi tak kunjung hilang. Listrik yang sejak tahun lalu dipadamkan PLN karena ulah pengelola
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS