Listrik Minim, Harga BBM di Kotim Melambung
Kamis, 26 April 2012 – 10:07 WIB
SAMPIT – Jauh dari ibukota kabupaten, pembangunan di sebagian kecamatan di kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih jauh tertinggal. Tidak hanya terhambat akibat minimnya infrastuktur tapi ada faktor lain yang ikut mempengaruhi ketertinggalan itu. Diantaranya pasokan listrik yang minim dan melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM).
Camat Bukit Santuai Hawianan mengatakan meski dengan segala keterbatasan yang dimiliki, masyarakat tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. Untuk pasokan listrik sejumlah desa maupun pihak kecamatan hanya mengandalkan pembangkit tenaga surya yang dibantu program PNPM.
Baca Juga:
“Kecamatan Bukit Santuai ini ada 14 desa dan yang saat ini sudah masuk listrik tenaga surya baru 4 desa dan itu pun belum merata, hanya beberapa rumah saja. Sedangkan yang lainnya masih mengandalkan genset, sementara harga BBM di sana cukup tinggi sekali yaitu mencapai Rp.9.000 baik itu untuk bensin, solar dan minyak tanah,” ungkapnya.
Namun demikian disampaikannya, harga BBM yang cukup tinggi tersebut tidak begitu dikeluhkan warga, asalkan pasokannya terbilang lancar. Bahkan menurutnya, warga di sana mendukung saja terhadap kebijakan pemerintah yang ingin menaikkkan BBM bersubsidi. Hal itu karena, warga di sana beranggapan jika harga BBM bersubsidi naik, terutama yang diperkotaan, diharapkan para pengecer mau menjual ke pedalaman yang harga eceranya mencapai Rp.9.000 per liter.
SAMPIT – Jauh dari ibukota kabupaten, pembangunan di sebagian kecamatan di kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih jauh tertinggal.
BERITA TERKAIT
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat
- Kebakaran Melanda Gedung Tempat Pelelangan Ikan di Kendari Sultra
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas