Listrik Tenaga Air Baru 5,5 Persen

Listrik Tenaga Air Baru 5,5 Persen
Listrik Tenaga Air Baru 5,5 Persen
Kementerian ESDM sendiri telah merevisi Rencana Induk Pengembangan Energi Baru Terbarukan (RIPEBAT) yang akan melengkapi Kebijakan Energi Nasional seperti tertuang dalam Perpres 5/2006. Mikrohidro ditargetkan dapat memberikan kontribusi sekitar 0,4 persen dalam penyediaan energi mix primer nasional."Suatu jumlah yang secara magnitude cukup besar karena sekitar 4 kali dari kapasitas terpasang saat," lanjutnya.

Dalam mengembangkan pembangkit mikro hidro, ada dua pendekatan yang dilakukan saat ini, yaitu melalui pendanaan yang berasal dari pemerintah, secara komersial melalui berbagai macam pola investasi dan pengusahaan atau swadaya masyarakat. "Seperti pembangkit mikro hidro Cikatomas di desa Klarapandak yang berdaya 6 KW (kilo watt) bisa untuk keperluan rumah tangga dan kegiatan produktif lainnya,"  cetusnya.

Darwin memaparkan, Indonesia memang memiliki potensi PLTHM (pembangkit listrik tenaga mikro hidro) yang cukup besar sehingga pemerintah harus mendorong agar pengembangan PLTMH di tanah air. Keberadaan PLTMH sangat penting karena dana yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit jenis ini tidak besar. "Terlalu mahal kalau bangun pembangkit skala besar," ungkapnya.

Lagipula, pengembangan PLTMH akan dapat digunakan untuk memasok listrik pada masyarakat yang tinggal daerah terpencil. Karena biasanya listrik yang dibutuhkan daerah itu tidaklah besar. "Sebanyak 19 juta masyarakat belum dapat listrik. Apalagi  untuk daerah-daerah di Indonesia Timur yang jaraknya jauh. Pembangki listrik yang sifatnya non konvesial dan ramah lingkungan harus kita dorong," jelasnya. (wir)

JAKARTA - Indonesia memiliki potensi besar cadangan energi baru dan terbarukan yang sangat besar namun pemanfaatannya masih belum maksimal. Contohnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News