Literasi Digital Perlu Ditingkatkan sebagai Senjata Melawan Hoaks Menjelang Tahun Politik

Literasi Digital Perlu Ditingkatkan sebagai Senjata Melawan Hoaks Menjelang Tahun Politik
Kegiatan Literasi Digital yang mengusung tema Cerdas dan Bijak dalam Bermedia Sosial di Surabaya, Minggu (10/9/2023). Foto: Dok Kemkominfo

Pada kesempatan yang sama influencer Yohana Vanda yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan ini membahas soal 'Etis Bermedia Sosial'. Menurutnya, etika di media sosial harus sama seperti etika saat berjumpa langsung dengan orang yang dituju.

Etika sebagai sistem nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok orang dalam mengatur tingkah lakunya, etika berlaku meskipun hanya seorang diri.

Etiket berlaku jika individu berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain.

"Perlu adanya kebijaksanaan dalam memilah dan memilih konten untuk dibagikan di sosial media, karena segala sesuatu yang telah diunggah ke platform media sosial akan otomatis menjadi konsumsi publik," jelasnya.

Yohana juga mengungkapkan bahwa orang muda sangat berpotensi untuk membawa dampak bagi masyarakat di sekelilingnya dari hal-hal kecil hingga hal-hal besar.

Sebagai orang muda sudah seharusnya memiliki kemampuan untuk menyaring kabar yang seringkali hilir mudik mencari sasaran berita hoaks yang memiliki kemungkinan menjadi korban cyber bullying.

Cyber bullying sendiri merupakan tindakan agresif dari seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah (secara fisik maupun mental), dengan menggunakan media digital.

Tindakan ini bisa dilakukan terus menerus oleh yang bersangkutan hingga korbannya mengalami depresi. Berbuat baik dan jagalah etika dalam bermedia sosial," paparnya.

Dirjen Aptika Kemkominfo Semuel Abrijani mengatakan teknologi digital makin berkembang pesat dan membawa kemajuan di berbagai bidang kehidupan manusia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News